Mohon tunggu...
fatrisia
fatrisia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis dan Editor Lepas

Random thoughts. Ig @inifatrisia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

After The Rain

14 Juli 2024   17:22 Diperbarui: 14 Juli 2024   17:24 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hujan masih setia mengguyur daerah perkotaan. Menghentikan aktivitas luar ruangan yang sedang berlangsung. Tampak terlihat beberapa pengendara dan pejalan kaki memilih menerobos derasnya hujan.

Andai saja Wina, gadis yang saat ini berteduh di bawah warung kecil itu punya keberanian, pasti dia akan menerobos hujan itu. Andai saja dia tidak membawa beberapa buku ditangannya, mungkin dia juga akan berlari di bawah guyuran hujan. Masa bodoh jika nantinya dia demam. Andai saja tadi dia tidak lupa membawa payung, mungkin dia tidak akan diam dan berdiri bak patung sendirian sambil menyaksikan hujan.

Ah, andai saja.

Satu jam menunggu akhirnya hujannya sudah mulai reda. Pegal dan kram menjalar di kakinya. Wajahnya meringis. Lalu dia mulai merenggangkan kaki, berharap gerakan itu bisa  menormalkan rasa pegal agar dia bisa secepatnya pergi.

Begitu Wina akan segera pergi, sebuah payung disodorkan padanya. Bingung, dia menatap pemberi payung itu. Ternyata Zidan, teman sekelas yang tidak akrab dengannya.

"Payungnya buat aku?" tanya Wina, heran dengan tingkah Zidan.

Zidan mengangguk. Wina bertambah bingung. Untuk apa payung itu diberikan padanya padahal hujan telah reda? Lagipula, hal apa yang membuat Zidan tiba-tiba bersikap seolah mereka teman akrab?

"Tapi hujannya udah reda." Wina menunjuk ke atas, di mana langit biru cerah terlihat dengan jelas.

"Apa salahnya? Hujan kan nggak cuma datang hari ini. Dia akan datang besok, kemudian besok, besoknya lagi, setelah itu besok, sampai musimnya berhenti."

Wina mengerjapkan mata. Ini khayalannya atau benar-benar nyata? Apakah ini benar-benar Zidan si pendiam yang ada di kelasnya?

"Terima saja. Ini sebagai tanda bahwa kita telah menjadi teman akrab sekarang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun