Wina tidak peduli, yang dia tahu dia hanya menanti hujan reda. Lalu bertemu dengan Zidan dan bertanya kembali maksudnya kemarin.
Setelah hujan reda, Zidan datang lagi. Kali ini dengan senyum di wajahnya yang tampak berbeda. "Sebenarnya, aku tidak sungguh-sungguh saat mengatakan menyukai kota Wina."
Wina menatapnya bingung. Maksud Zidan sebenarnya apa? Tidak bisakah dia berbicara langsung pada intinya?
"Jadi intinya?"
Zidan tampak salah tingkah. Namun, tetap tersenyum memamerkan lesung pipitnya. "Aku suka sama kamu, Wina."
Selanjutnya Wina yang terlihat salah tingkah. Pipinya memerah. Dia menunduk. Ternyata pertemuan setelah hujan dengan Zidan beberapa kali itu membuatnya merasakan hal yang sama. Dia benar-benar menyukai waktu setelah hujan.
Noted: cerpen 2019 tapi direupload
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H