Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ruang Tamu

23 Desember 2024   18:21 Diperbarui: 23 Desember 2024   18:21 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sini, di sudut ruang yang tak berbicara,

Ada ketenangan yang diam-diam bercerita.

Sofa tua memeluk lelah tanpa suara,

Dan karpet lembut menyimpan jejak langkah jiwa.

Lampu temaram berbisik dalam cahaya,

Menggantung harapan di sela udara senja.

Jendela terbuka, angin menyapa perlahan,

Mengantarkan pesan dari alam, penuh kehangatan.

Di ruang tamu, waktu berjalan pelan,

Tak ada buru-buru, tak ada beban.

Hanya cerita yang mengalir seperti aliran sungai,

Menghapus resah, mengukir damai.

Teduh itu bukan sekadar warna dinding,

Bukan pula hiasan yang menggantung indah menggiring.

Ia ada dalam tawa yang mengisi ruang,

Dalam diam yang menguatkan hati yang bimbang.

Di ruang tamu, hidup menjadi sederhana,

Segelas teh hangat, percakapan bermakna.

Di sini, kita temukan arti rumah sejati,

Bukan bangunan, tapi rasa yang melingkupi.

Oh, ruang tamu, tempat jiwa berteduh,

Kau adalah pelukan di tengah hiruk-pikuk yang gaduh.

Di setiap sudutmu, ada cinta yang nyata,

Teduh itu, selalu ada, selamanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun