Menghapus resah, mengukir damai.
Teduh itu bukan sekadar warna dinding,
Bukan pula hiasan yang menggantung indah menggiring.
Ia ada dalam tawa yang mengisi ruang,
Dalam diam yang menguatkan hati yang bimbang.
Di ruang tamu, hidup menjadi sederhana,
Segelas teh hangat, percakapan bermakna.
Di sini, kita temukan arti rumah sejati,
Bukan bangunan, tapi rasa yang melingkupi.
Oh, ruang tamu, tempat jiwa berteduh,
Kau adalah pelukan di tengah hiruk-pikuk yang gaduh.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!