aku pernah hidup, di dalam hurufÂ
dalam kalimat yang tajam dan lembut.Â
Namun kini, aku perlahan redup
tersesat di antara makna yang lumpuh.Â
Kata-kata ini dulu menggema
membangkitkan mimpi, menghidupkan jiwa.Â
Sekarang mereka membisu, tanpa daya
mati perlahan di ruang tak bernama.Â
Setiap halaman, saksi kepergian
cerita yang hancur oleh kesunyian.Â
Tak ada pembaca yang membawa kehidupanÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!