Mohon tunggu...
Literasi Phooty
Literasi Phooty Mohon Tunggu... Guru - Menghabiskan waktu dengan mengajar dan belajar. Menyukai kedamaian dan secangkir coklat hangat☕

Mendampingi perintah "Bacalah!" Dengan bacaan. Memperpanjang umur dengan tulisan. Dan menjaga kewarasan dengan goresan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Untuk Paran

6 Mei 2024   23:00 Diperbarui: 6 Mei 2024   23:05 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu setelahnya pertanyaan sama akan menyapa. 

Mengapa?

Tawa itu candu, tapi disisi lain membuatku linu.

Seseorang yang amat kurindukan

Sekarang begitu menyebalkan

Bahkan quotes-quotes yang dulu kusuka tak ubahnya omong kosong, paran. 

Persetan dengan nasihat. 

Itu lolos dengan cepat. 

Seakan gerbang tol di gendang telingaku libur.

Atau hatiku yang memang telah lama mengabur?

Aku tak tahu paran, bahkan kasur pun tidak bisa berbagi kenyamanan denganku sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun