Pertama, menurut Ridwan Saidi, Budayawan Betawi, yang kerap dilakukan oleh para Mason di loji adalah ritual pemanggilan arwah, semacam paranormal activity. Kedua, menurut para Mason yang ditanyai oleh Bung Karno, masyarakat pasti salah dengar ketika para Mason sedang menyebut nama Sint Yan, yang terdengar menjadi setan.
Demikianlah pembahasan mengenai pergerakan freemasonry periode awal di Nusantara. Sesuatu yang cukup sulit untuk dipercaya ada, karena memang pergerakannya dipraktikkan secara tertutup. Semoga ke depannya akan bertambah banyak literatur yang membahas mengenai pergerakan kebatinan ini.