Cukup menarik, ketika Hakiki menyebutkan bahwa ada satu hal yang tidak terjadi di Eropa tapi terjadi di Hindia Belanda, yaitu penyebutan Loji Mason sebagai Gedong Setan. Terdapat dua kemungkinan mengapa hal tersebut dapat terjadi.
Pertama, menurut Ridwan Saidi, Budayawan Betawi, yang kerap dilakukan oleh para Mason di loji adalah ritual pemanggilan arwah, semacam paranormal activity. Kedua, menurut para Mason yang ditanyai oleh Bung Karno, masyarakat pasti salah dengar ketika para Mason sedang menyebut nama Sint Yan, yang terdengar menjadi setan.
Demikianlah pembahasan mengenai pergerakan freemasonry periode awal di Nusantara. Sesuatu yang cukup sulit untuk dipercaya ada, karena memang pergerakannya dipraktikkan secara tertutup. Semoga ke depannya akan bertambah banyak literatur yang membahas mengenai pergerakan kebatinan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H