Di zaman sekarang ini banyak dari orang tua yang merasa untuk memberikan berbagai macam mainan untuk anak-anak mereka. Alasannya, mulai dari memberikan hiburan hingga membantu perkembangan kognitif dan motorik. Namun, tahukah Anda bahwa memberikan terlalu banyak mainan justru dapat mengganggu fokus anak?
Inilah beberapa akibat dari memberikan banyak mainan pada anak:
1. Mengurangi Kemampuan Konsentrasi
Ketika anak memiliki terlalu banyak pilihan mainan, mereka cenderung berpindah-pindah dari satu mainan ke mainan lainnya tanpa mendalami permainan dengan serius. Proses ini bisa memengaruhi kemampuan anak untuk berkonsentrasi dalam jangka waktu tertentu. Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Toledo di Amerika Serikat menemukan bahwa anak-anak yang diberikan lebih sedikit mainan mampu bermain lebih lama dan lebih fokus dibandingkan dengan mereka yang memiliki banyak mainan.
2. Menghambat Kreativitas
Mainan yang terlalu banyak dan bervariasi dapat membatasi imajinasi anak. Mereka lebih cenderung mengikuti petunjuk dari mainan yang sudah didesain secara spesifik, seperti mobil remote control atau boneka dengan fitur tertentu. Sebaliknya, anak-anak dengan mainan yang lebih sedikit cenderung memanfaatkan benda di sekitar mereka untuk bermain, seperti mengubah kotak kardus menjadi rumah-rumahan. Ini merangsang kreativitas dan kemampuan problem-solving.
3. Meningkatkan Perilaku Konsumtif
Memberikan terlalu banyak mainan juga dapat membentuk pola pikir konsumtif sejak dini. Anak-anak mungkin mengembangkan kebiasaan untuk selalu menginginkan hal baru, tanpa menghargai apa yang sudah mereka miliki. Ini dapat berdampak pada bagaimana mereka memandang kepuasan dan kebahagiaan di masa depan, yang sering kali dikaitkan dengan kepemilikan barang.
4. Kurangnya Nilai Emosional terhadap Mainan
Ketika anak memiliki jumlah mainan yang terbatas, mereka cenderung mengembangkan ikatan emosional yang lebih dalam dengan mainan tersebut. Setiap mainan memiliki cerita dan kenangan tersendiri. Sebaliknya, ketika terlalu banyak mainan tersedia, nilai sentimental dari mainan tersebut berkurang, karena anak-anak tidak sempat membangun hubungan khusus dengan setiap mainan.
5. Menyebabkan Overstimulasi