kisah seorang Bapak tukang becak yang sudah berumur 70 tahun Bernama Pak Pardi, Beliau merupakan Penduduk asli Daerah Istimewa Yogyakarta, kabupaten Bantul, kecamatan Pundong. Meskipun beliau sudah berumur 70 tahun tetapi beliau masih sehat dan kuat hingga saat ini untuk menjalankan Profesinya sebagai tukang becak.
Pak Pardi mengatakan,"Saya sudah lama narik becak, dari tahun 1975 sampai sekarang, dulu saya masih muda sekarang sudah tua, dulu umur saya 20 tahun sekarang sudah tua umur 70"( dengan sedikit tawa kecilnya), Beliau berprofesi sebagai tukang becak dari dia masih muda pada tahun 1975 hingga saat ini.
Selama beliau menjadi tukang becak tentunya sudah banyak perubahan Yogyakarta yang dia rasakan dan saksikan sendiri selama berpuluh-puluh tahun, salah satunya "Yoo sekarang ramai sekali mba, dulu belum ada pengunjung, toko batik-batik belum ada, toko bakpia juga belum ada sekarang yaa sudah rame sekali" kata pak pardi, dari pernyataan beliau bisa dilihat dan rasakan juga bahwa Yogyakarta sangat ramai pengunjung dan mahasiswa perantau darai berbagai daerah serta ditambah dengan penduduknya aslinya.
Melansir data kependudukan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk DI Yogyakarta sebanyak 3,72 juta jiwa pada Desember 2023.
Ditambah dengan pelajar yang merantau ke Yogyakarta, “Banyak pelajar maupun mahasiswa-mahasiswi perantauan yang datang ke Jogja untuk belajar. Menurut data dari BAPPEDA DIY, per 25 Oktober 2023, jumlah pelajar dan mahasiswa-mahasiswi di DIY berjumlah 640.658 orang”. Dilansir dari Harian Jogja
Hal ini memang sangat terlihat sekarang daerah Istimewa Yogyakarta sudah sangat berkembang pesat sebagai salah satu destinasi wisata yang popular di Indonesia, Masyarakat Indonesia juga biasa menyebut dan mengenal bahwa Yogyakarta merupakan kota pelajar dan kota istimewah.
Sekarang Pak Pardi narik becak hanya di sekitaran kawasan Malioboro, tidak seperti dulu pada Tahun 70-an beliau berkeliling di beberapa Kawasan seperti Demangan dan jalan solo.
“Sekarang rutenya sekitaran Malioboro saja ,karena disini yang ramai”, Pak Pardi sekarang menarik becak disekitaran Kawasan Malioboro, jika anda berminat mencoba naik becak bisa untuk naik becak beliau jika sedang berkunjung di Malioboro Yogyakarta.
Pak Pardi Mengatakan, “Owhh dulu itu becak laris sekali kan belum ada motor, adanya cuman becak jadi laris dimana-mana, di Demangan, jala solo sana Beca adanya, belum ada taksi, motor, bentor (Becak motor) jg belum ada kaya sekarang", Dulu mayoritas Masyarakat yogyakarta hanya menggunakan becak sebagai alat transportasi utamanya karena kendaraan belum memadai seperti sekarang.