Ketiga, peserta didik lebih banyak menghafal daripada memahami. Pemahaman mengenai nilai-nilai yang baik tidak dapat dilakukan dengan menggunakan metode hafalan, melainkan harus menggunakan metode praktik, dimana peserta didik berperan langsung dalam menjalankan pembelajaran di sekolah.Â
Keempat, masuknya pengaruh budaya asing yang mampu menghancurkan moral dan agama peserta didik sebagai generasi muda penerus bangsa Indonesia.Â
Budaya asing tidak selalu sesuai dengan budaya asli bangsa Indonesia, apabila diterapkan dan ditiru tanpa menyaringnya terlebih dahulu. Oleh karena itu, budaya yang baik dan tidak baik akan bercampur aduk, sehingga akan mendominasi dan menghilangkan budaya asli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H