Sayangnya, Maresca sendiri tidak yakin kalau pasukannya bakal menjuarai EPL musim ini. Seperti yang ia bilang, 2024/2025 adalah musim pertamanya menukangi The Blues. Itu artinya, Maresca masih perlu proses adaptasi untuk benar-benar mengaplikasikan sistemnya di tim ini. Maresca memberi contoh seperti Man City, Arsenal dan Liverpool yang butuh waktu lama untuk nyetel dengan permainan Pep, Arteta dan Jurgen Klopp.
Untuk sementara, melihat bagaimana Chelsea selalu menampilkan tren positif di UEFA Conference League, kompetisi yang satu ini boleh jadi satu-satunya harapan The Blues untuk memenangkan gelar. Kalau melihat komposisi pesertanya, hampir tidak ada tim kuat lain yang berpotensi menggoyahkan Chelsea. Di atas kertas, hanya Fiorentina yang mungkin bisa menjegal langkah The Blues di fase berikutnya.
Bola memang selalu berputar. Namun, roda nasib Chelsea tampaknya sedang dalam fase terbaiknya bersama kepemilikan Clearlake Capital pasca kepergian owner legendaris, Roman Abramovich. Bisa jadi, era Maresca akan jadi era pecah telur The Blues lewat keberhasilan memenangi trofi perdana sejak berakhirnya era Roman Emperor di London Biru.
Setelah kemenangan lawan Noah, Chelsea wajib mengalihkan fokus pada pertandingan melawan Arsenal. Tim lawan kini sedang mengalami fase sulit pasca kekalahan back-to-back. Namun, setidaknya, performa Chelsea sejauh ini bisa memberi angin segar sebelum laga melawan Arsenal nanti. So, setelah kemenangan di UECL, akankah Chelsea melanjutkan tren positifnya, dimulai dari laga kontra Arsenal? Mari kita tunggu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H