Gambar di atas menunjukkan bahwa lanjutan dari irigasi Kedungkandang (Kedungkandang werken) yang mengarah ke dam ini. Dam ini terletak di daerah Kedungkandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang dan aliran irigasi ini mencabang menjadi dua, yang satunya ke Sungai Amprong (dibawah Jembatan Kedungkandang) dan satunya lagi mengarah ke daerah Buring sampai Dam Tangkil Kidul.Â
Gambar di atas menunjukkan bahwa lanjutan dari irigasi Kedungkandang (Kedungkandang werken) mengarah ke Dam Tangkil Kidul. Dam ini terletak di daerah Tangkilsari, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang dan aliran irigasi ini mencabang menjadi dua irigasi, yang satunya mengarah ke Sungai Meri dan satunya lagi mengarah ke Dam Zwereg.
Gambar di atas menunjukkan bahwa lanjutan dari irigasi Kedungkandang (Kedungkandang werken) mengarah ke Dam Zwereg. Dam ini terletak di daerah Jambearjo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang dan aliran irigasi ini mengarah ke Jembatan Talang Air Bululawang (Waterbrug te Boeloelawang bij Malang).
Gambar di atas menunjukkan bahwa lanjutan dari irigasi Kedungkandang (Kedungkandang werken) mengarah ke Jembatan Talang Air Bululawang (Waterbrug te Boeloelawang bij Malang). Jembatan talang air ini terletak di daerah Bululawang, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang dan aliran irigasi ini melewati Sungai Manten yang ada di bawah jembatan.Â
Dibangunnya jembatan talang air ini bersamaan dengan pembangunan Pabrik Gula Krebet (Suikerfabrieks Krebet) yang dimulai pada tahun 1904-1905 dan irigasi ini mengarah ke daerah Krebet. Arsitektur jembatan air ini menggunakan model jembatan talang air yang ada di negara Belanda sendiri dan lebih panjang serta lebar dari jembatan talang air lainnya yang ada di Indonesia pada saat itu.
Gambar di atas menunjukkan bahwa lanjutan dari irigasi Kedungkandang (Kedungkandang werken) yang mengarah ke daerah Gading Selatan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang dan aliran irigasi ini mencabang menjadi dua, satunya mengarah ke Sukonolo dan satunya lagi mengarah ke Gondanglegi.