Mohon tunggu...
Fathurrachman Zuhdi
Fathurrachman Zuhdi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi || Media Enthusiast

Senang berdiskusi dan berbicara tentang media dan dunia kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menyikapi "Tutup Kuping" KPI dan Kebijakannya

28 Juni 2021   02:07 Diperbarui: 2 November 2021   23:07 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai masyarakat awam, kita pastinya menginginkan adanya diskusi terbuka dengan pengurus KPI Pusat terkait hal-hal yang banyak diadukan di media sosial. Keterbukaan terhadap publik adalah yang masyarakat inginkan dari dulu.

  • Sikap Kita sebagai Masyarakat

Jika segala macam aduan, kritik, dan saran kepada KPI sudah diajukan, sebagai masyarakat yang bijak, cara terbaik kita selanjutnya adalah hanya tidak perlu mengonsumsi program siaran yang menurut kita tidak baik. Alangkah tidak masuk akalnya ketika kita masih tetap menonton program siaran yang kita sendiri tidak menyukainya.

Ketika kita tidak mengonsumsinya, maka program siaran yang tidak kita tonton tadi kehilangan penontonnya. Rating atau nilai dalam sebuah program dapat berkurang jika mereka kehilangan penontonnya. Ketika itu terjadi, pemasukan seperti iklan dan sejenisnya akan berkurang, yang pada akhirnya akan mengurangi biaya produksi mereka.

Karena itulah, cara terbaik untuk menghilangkan sebuah program televisi ialah dengan tidak menontonnya. Selagi sebuah program memiliki banyak penonton, dapat dipastikan umur dari program tersebut masih panjang.

Masih banyak tayangan di televisi dan program di radio yang menarik. Ditambah pula dengan berkembangnya media baru, seperti Youtube, Instagram, dan Tiktok, yang menyajikan kepada kita tontonan yang lebih beragam dan menarik. Pun, di dalamnya, kita juga bisa menjadi produser yang memproduksi program-program baru dan menarik di media baru tersebut sehingga kita tidak hanya berperan sebagai pengkritik KPI, melainkan juga menjadi produser yang dapat menunjukkan kepada KPI bahwa tontonan yang baik dan menarik menurut kita itu yang seperti apa.

Semoga KPI dapat semakin "membuka kuping"-nya dan membuka forum diskusi terbuka dengan masyarakat terkait aduan-aduan di media sosial, dan kita semua dapat menjadi masyarakat yang bijak dalam menyikapi setiap program siaran yang kita konsumsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun