Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Penulis Buku dan Peneliti

Sebagai penulis dan peneliti di Institut Hijau Indonesia, saya menggabungkan keahlian akademis dengan dedikasi terhadap pelestarian lingkungan dan inovasi pendidikan. Dengan latar belakang yang kuat dalam pendidikan dan penelitian, saya telah berkontribusi melalui karya-karya yang mendalam dan relevan, termasuk makalah tentang keadilan pemilu dan pengelolaan sumber daya alam. saya menyusun solusi berbasis lingkungan, seperti dalam karyanya tentang penggunaan bambu untuk penyimpanan air dan pengelolaan krisis air bersih di Indonesia. Selain itu, saya juga aktif dalam mengembangkan gerakan 'Kotak Suara Lingkungan' yang berfokus pada penyampaian kebijakan lingkungan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebagai penulis, saya memiliki minat mendalam dalam menganalisis isu-isu global dan lokal dari perspektif geografi dan lingkungan. Dengan pendekatan yang kritis dan sarkastik terhadap demokrasi, beliau terus berkomitmen untuk memperluas wawasan dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat dan lingkungan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Eksplorasi Biji Tembakau Temanggung sebagai Bahan Baku Biodiesel: Peluang dan Tantangan

7 Oktober 2024   08:10 Diperbarui: 7 Oktober 2024   08:11 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, biji tembakau memiliki keunggulan dalam hal keberlanjutan. Tanaman tembakau umumnya ditanam dalam rotasi dengan tanaman lain, sehingga penggunaannya sebagai bahan baku biodiesel tidak akan mengganggu produksi pangan. Secara jangka panjang, penggunaan biji tembakau dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh penggunaan bahan bakar fosil.

Tantangan dan Kendala

Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan biodiesel dari biji tembakau juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah teknologi dan biaya produksi. Proses transesterifikasi masih membutuhkan teknologi yang tidak selalu mudah diakses oleh petani atau pengusaha kecil. Investasi awal yang diperlukan untuk mengembangkan pabrik biodiesel dari biji tembakau cukup besar, sehingga memerlukan dukungan dari pemerintah dan sektor swasta.

Selain itu, regulasi terkait penggunaan tembakau sebagai bahan baku energi perlu diperjelas. Industri tembakau sudah diatur secara ketat dalam konteks kesehatan dan ekonomi, sehingga ada potensi konflik kepentingan antara penggunaan tembakau untuk energi dan regulasi yang membatasi produksi tembakau.

Kesimpulan

Eksplorasi biji tembakau Temanggung sebagai bahan baku biodiesel menawarkan peluang besar dalam diversifikasi energi dan ekonomi lokal. Namun, sebuah keberhasilan pengembangan ini tentunya bergantung pada dukungan teknologi serta melalui kebijakan yang tepat dan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta dan petani lokal. Apanila tantangan ini dapat diatasi, biji tembakau bisa menjadi sumber biodiesel yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masa depan energi Indonesia.

           

Referensi :

Rukmi, M, T, P. 2021. Potensi Biji Tembakau (Nicotiana Tabacum) Temanggung Sebagai Bahan Baku Pembuatan Biodiesel. Indonesia Menuju Energi Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel Energi Baru Terbarukan. Piala Menteri ESDM RI 2021. Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). RM Books 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun