Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Penulis Buku dan Peneliti

Sebelumnya, agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki. Mohon komentarnya dan likenya. Sebagai penulis dan peneliti di Institut Hijau Indonesia, saya menggabungkan keahlian akademis dengan dedikasi terhadap pelestarian lingkungan dan inovasi pendidikan. Dengan latar belakang yang kuat dalam pendidikan dan penelitian, saya telah berkontribusi melalui karya-karya yang mendalam dan relevan, termasuk makalah tentang keadilan pemilu dan pengelolaan sumber daya alam. Sebagai penulis, saya memiliki minat mendalam dalam menganalisis isu-isu global dan lokal dari perspektif geografi dan lingkungan. Dengan pendekatan yang kritis dan sarkastik terhadap demokrasi, saya terus berkomitmen untuk memperluas wawasan dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat dan lingkungan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Relevansi Keadilan Sosial dan Ekologis dalam Bhinneka Tunggal Ika: Melawan Pereduksian Makna dalam Konteks Pancasila

7 September 2024   04:10 Diperbarui: 7 September 2024   04:12 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, perlu adanya kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat sipil dan sektor swasta, untuk menciptakan solusi yang mengintegrasikan keragaman dengan prinsip kesatuan. Ini termasuk kolaborasi dalam proyek-proyek pembangunan berkelanjutan dan inisiatif sosial yang bertujuan untuk mengatasi ketidakadilan dan kerusakan lingkungan.

Kesimpulan

Makna asli dari "Bhinneka Tunggal Ika" harus dipertahankan sebagai prinsip yang mencakup baik keragaman maupun kesatuan. Pereduksian makna hanya pada kebhinekaan tanpa mempertimbangkan aspek kesatuan dapat mengarah pada pemahaman yang sempit dan kurang produktif. Maka hanya dengan cara mengintegrasikan prinsip-prinsip keadilan sosial dan ekologis dalam praktik sehari-hari, kita dapat memastikan bahwa "Bhinneka Tunggal Ika" tidak hanya menjadi slogan, tetapi sebuah pedoman yang hidup dan dinamis dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan. Kita sudah selesai dengan kerangka pemahaman tentang perbedaan. Saat ini yang kita perlukan sekarang adalah mengarahkan potensi perbedaan tersebut menuju kesatuan gerak lahir batin untuk melangkah, bekerja dan berjuang bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun