Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Suka Menulis

Agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan like.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Ketahanan Iklim dalam Pembanguan Kalimantan Baru Melalui Skema Hilirisasi Sumberdaya Alam Guna Mendukung Transisi Ekonomi Hijau

5 September 2024   12:32 Diperbarui: 5 September 2024   12:35 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abstrk Ekonomi Hijau. Sumber : Penulis

Terdapat beberapa intervensi kebijakan yang dapat dilakukan pembangunan rendah karbon. Pertama, meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Kedua, meningkatkan produktivitas pertanian, intensifikasi pertanian dan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam. Ketiga, meningkatkan kontribusi Energi Baru Terbarukan (EBT) pada bauran energi, efisiensi energi, konservasi energi, biofuel untuk transport dan penghapusan subsidi BBM. Keempat, memastikan upaya reforestasi, pencegahan deforestasi, restorasi lahan dan gambut, implementasi RTRW, memoratorium kelapa sawit dan hutan primer dapat berhasil dan berkelanjutan (Brojonegoro & Rudiyanto, 2019).

Pemerintah memiliki peran krusial dalam mengarahkan pembangunan melalui kebijakan dan regulasi yang mendukung hilirisasi dan keberlanjutan lingkungan. Insentif bagi industri hijau, perlindungan lingkungan yang ketat, dan dukungan terhadap penelitian dan pengembangan teknologi hijau adalah beberapa langkah yang dapat diambil. Peran krusial pemerintah dalam mengarahkan pembangunan melalui kebijakan dan regulasi yang mendukung hilirisasi dan keberlanjutan lingkungan. Insentif bagi industri hijau, perlindungan lingkungan yang ketat, dan dukungan terhadap penelitian dan pengembangan teknologi hijau adalah beberapa langkah yang dapat diambil. Menurut Markard, Raven, dan Truffer (2012), kebijakan yang mendukung inovasi teknologi hijau dapat mempercepat transisi menuju ekonomi berkelanjutan.

Peran Masyarakat dan Stakeholder

Masyarakat perlu terlibat aktif dalam perencanaan dan implementasi strategi ini. Mereka dapat memberikan masukan, mendukung kebijakan yang berkelanjutan, serta berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan ekonomi lokal. Pemberdayaan masyarakat lokal dan keterlibatan stakeholder dalam proses pembangunan adalah faktor kunci keberhasilan. Edukasi mengenai pentingnya ketahanan iklim dan ekonomi hijau, serta partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan, akan meningkatkan dukungan dan implementasi strategi yang efektif.

Masyarakat dapat melakukan advokasi untuk kebijakan yang berkelanjutan dan melakukan edukasi terkait pentingnya perlindungan lingkungan dan perubahan iklim. Hal ini membantu meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau di Kalimantan Baru. Stakeholder, termasuk pemerintah daerah, industri, akademisi, dan organisasi non-pemerintah, memiliki peran krusial dalam menentukan keberhasilan strategi ini. Mereka dapat mengoordinasikan upaya bersama, menyediakan sumber daya, dan memastikan kebijakan dan praktik yang mendukung transisi ekonomi hijau terimplementasi dengan baik.

Pemberdayaan masyarakat lokal dan keterlibatan stakeholder dalam proses pembangunan adalah faktor kunci keberhasilan. Edukasi mengenai pentingnya ketahanan iklim dan ekonomi hijau, serta partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan, akan meningkatkan dukungan dan implementasi strategi yang efektif (World Bank, 2019). Contoh nyata dari keberhasilan ini adalah proyek-proyek komunitas yang menggabungkan pengetahuan lokal dengan praktik keberlanjutan modern. Masyarakat dan stakeholder dapat berperan sebagai penyedia solusi inovatif dalam penerapan teknologi dan praktik berkelanjutan. Misalnya, mengembangkan teknologi hijau, mengadopsi praktik pertanian berkelanjutan, atau mengurangi jejak karbon dalam operasi industri.

Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan

Penggunaan teknologi ramah lingkungan, seperti energi terbarukan (surya, angin, dan biomassa) dan teknologi pengelolaan limbah yang efisien, sangat penting dalam mendukung pembangunan hijau. Menurut laporan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (2020), peningkatan penggunaan energi terbarukan dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan menurunkan emisi karbon. Teknologi ini juga mencakup sistem irigasi yang hemat air dan teknologi pertanian yang mengurangi penggunaan pestisida kimia.

Penerapan teknologi ramah lingkungan ini penting untuk memastikan bahwa pembangunan di Kalimantan dapat berlangsung secara berkelanjutan, melindungi sumber daya alam dan mendukung kualitas hidup masyarakat lokal dalam jangka panjang. Beeberapa diantaranya penerapan teknologi ramah lingkungan adalah :

Teknologi Pertanian Berkelanjutan: Penggunaan teknik pertanian yang ramah lingkungan, seperti pertanian organik, penggunaan pupuk organik, dan pengelolaan air secara efisien untuk mengurangi dampak polusi dan degradasi tanah.

Energi Terbarukan: Pengembangan dan penggunaan energi terbarukan seperti energi surya, energi biomassa dari limbah pertanian, dan mikrohidro untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan emisi gas rumah kaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun