Memitigasi perubahan iklim dapat dimulai dari diri sendiri dalam artian menjadi contoh sehingga dapat menggerakkan masyarakat secara luas. Tindakan tersebut dimulai dari saat ini karena waktu yang terbaik untuk memulai adalah sekarang. Beberapa langkah yang dapat dilakukan menurut Prayudha & Naim (2019) adalah sebagai berikut :
- Menanam pohon sebanyak mungkin dan penyerapan karbon dioksidanya baru akan maksimal setelah puluhan tahun. Gunakan pagar dari tanaman, menambah keindahan dan bermanfaat bagi lingkungan.
- Penggunaan transportasi perlu membisakan diri berjalan kaki atau dengan bersepeda untuk jarak dekat. Apabila menggunakan mobil usahakan menerapkan car poling sehingga bisa bergantian diantara anda dan tetangga. Selain hemat bensin, juga jejak karbonnya lebih kecil. Sepanjang jalan juga bisa ngobrol, berbagi semangat tentang perubahan iklim. Apabila jarak jauh dan anda hanya sendiri, lebih hemat naik kendaraan umum agar hemat uang juga jejak karbonnya lebih kecil.
- Menerapkan pola hidup hemat listrik, tidak membiarkan komputer atau laptop yang menggunakan animasi pada kondisi tidak digunakan stanby, tidak membiarkan pintu kulkas terbuka telalu lama, tidak mengisi kulkas terlalu penuh, tidak memasukkan makanan panas kedalam kulkas, menggunakan sakelar listrik yang ada tombol on-off di setiap lubang, mencabut listrik rice cooker anda segera setelah nasinya masak serta tidak membiarkan kabel pengisi daya pada sumber listrik. Selain itu menggunakan lamput hemat energi dan mematikan apabila tidak digunakan. Semua hal ini agar tidak memakan energi listrik yang besar.
- Pola hemat energi dengan mengatur suhu penyejuk ruangan pada 24-26oC, lebih baik lagi jika memungkinkan tidak menggunakan penyejuk ruangan sama sekali. Serta televisi maupun peralatan elektronik lainnya di rumah tidak perlu berjaga dalam keadaan stanby.
Perubahan iklim menyebabkan terjadinya bencana alam seperti banjir, kenaikan muka laut, intrusi air laut gelombang tinggi dan abrasi. Hal ini karena adanya pemanasan global akibat Efek Gas Rumah Kaca sehingga menyebabkan mencairnya es di kutub sehingga menambah jumlah air laut maka terjadilah bencana. Menurut Justianto dkk, (2019) langkah-langkah peningkatan ketahanan iklim yang telah dan tengah dilakukan di berbagai wilayah Indoneisa meliputi tindakan berikut di bawah ini :
- Menata, memperbaiki, dan memperluas sistem pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga, yang meliputi pengurangan sampah dan penanganan sampah;
- Menata dan membangun perluasan saluran air atau terowongan air bawah tanah;
- Menata dan membangun bangunan konstruksi pencegah banjir;
- Memperluas, membersihkan dan merawat secara regular fasilitas drainase
- Memperluas, membangun dan memeligara Ruang Terbuka Hijau
- Meningkatkan intensitas reboisasi dan penghijauan khususnya di Daerah Aliran Sungai yang kondisinya kritis;
- Membuat dan memperluas lubang biopori;
- Membangun tanggul laut di tempat-tempat strategis untuk mengenalikan risiko kenaikan muka laut dan rob;
- Membangun sabuk hijau di sepanjang garis pantai dengan vegetasi mangrove;
- Melakukan dampak kajian resiko dan kerentanan perubahan iklim yang akan timbul akibat kekeringan, banjir rob dan kenaikan permukaan laut.
- Memperkuat kapasitas institusi pengelolaan sumberdaya air di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang tergolong kritis.
Selanjutnya dalam rangka mewujudkan ketahanan iklim telah diterapkan jasa layanan iklim. Menurut Winarto dkk (2019) ada tujuh jasa layanan iklim telah dikembangkan dalam WIL, termasuk panduan diantaranya :
- Pengukuran curah hujan harian dilakukan oleh semua pengukur curah hujan di petak pertanian mereka sendiri;
- Pengamatan agroekosistem dilakukan setiap hari;
- Perhitungan hasil panen dan memahami perbedaan hasi panen antarpetak, musim dan tahun;
- Pengorganisasian WIL;
- Pengembangan dan pertukaran informasi prakiraan cuaca bulanan terkini dalam format skenarion curah hujan musiman;
- Pertukaran pengetahuan baru terkait dengan kelima hal yang telah disebutkan;
- Melakukan eksperimen lapangan untuk mengembangkan praktik-praktik budidaya tanaman yang terbaik dan memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan urgen yang muncul di tingkat lokal.
Adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim terutama di pulau-pulau kecil perlu memperhatikan kondisi berikut :
- Iklim telah berubah dan pulau-pulau kecil telah merasakan dampaknya.
- Perubahan iklim tidak dapat terhindarkan dalam dekade-dekade mendatang.
- Perubahan iklim memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan pulau-pulau kecil.
- Adaptasi dapat mengurangi dampak perubahan iklim, tetapi terdapat batasan dan risiko di dalamnya.
- Biaya ekonomi adaptasi terhadap perubahan iklim pada pulau-pulau kecil relatif tinggi terhadap kemampuan ekonominya. Adaptasi perubahan iklim perlu melibatkan 5 komponen penting yaitu persiapan, pemahaman kondisi iklim, identifikasi pilihan tindakan adaptasi, permberdayaan proses adaptasi, dan implementasi adaptasi yang disertai monitoring dan evaluasi (Susandi dkk, 2019).
Hilirisasi Sumber Daya Alam
Hilirisasi sumber daya alam di Kalimantan Baru dapat menjadi pendorong utama dalam mendukung ekonomi hijau. Ini melibatkan pengolahan bahan mentah menjadi produk setengah jadi atau produk jadi yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Misalnya, pengolahan kelapa sawit menjadi produk turunan seperti minyak nabati, biodiesel dan produk oleokimia lainnya. Selian itu dari sisi energi terbarukan minyak kelapa sawit dapat digunakan sebagai sumber energi biomassa untuk menghasilkan biofuel, seperti biodiesel. Biofuel ini kemudian bisa digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil dalam beberapa aplikasi, seperti kendaraan dan pembangkit listrik.
Hilirisasi sumber daya alam di Kalimantan Baru dapat menjadi pendorong utama dalam mendukung ekonomi hijau. Ini melibatkan pengolahan bahan mentah menjadi produk setengah jadi atau produk jadi yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Misalnya, pengolahan kelapa sawit menjadi produk turunan seperti minyak nabati, biodiesel, dan produk oleokimia lainnya. Menurut Bappenas (2020), hilirisasi dapat meningkatkan pendapatan daerah dan menciptakan lapangan kerja baru.
Pembangunan Infrastruktur Hijau
Pembangunan infrastruktur hijau, seperti fasilitas energi terbarukan, sistem transportasi yang berkelanjutan dan bangunan ramah lingkungan, sangat penting untuk mendukung ketahanan iklim. Implementasi teknologi canggih dan ramah lingkungan dalam pembangunan infrastruktur akan mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan efisiensi energi. Pembangunan infrastruktur hijau, seperti fasilitas energi terbarukan, sistem transportasi yang berkelanjutan dan bangunan ramah lingkungan, sangat penting untuk mendukung ketahanan iklim.
Implementasi teknologi canggih dan ramah lingkungan dalam pembangunan infrastruktur akan mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan efisiensi energi (Gupta & Van Asselt, 2019). Sebagai contoh, pembangunan sistem transportasi massal berbasis listrik dapat mengurangi polusi udara dan konsumsi bahan bakar fosil. Terdapat delapan atribut pembangunan kota hijau yang dapat penulis sampaikan diantaranya adalah sebagai berikut :
- Green Planning and Design yakni perencanaan dan perancangan kota yang merupakan suatu upaya guna meningkatkan kualitas rencana tata ruang dan lebih sensitif terhadap lingkungan serta mitigasi terhadap perubahan iklim.
- Green Open Space yaitu membangun ruang terbuka hijau guna meningkatkan kualitas dan kuantitas ruang terbuka hijau (RTH) sesuai dengan karakteristik kabupaten/kota dengan target 30% dari luas kota. Peningkatan ini diperlukan agar membuat daerah perkotaan menjadi lingkungan yang lebih nyaman untuk ditinggali.
- Green Community atau Komunitas Hijau adalah kelompok masyarakat yang menerapkan berbagai kegiatan secara ekologis dengan menjaga kelestarian sumber daya serta meningkatkan proses ekologi alami. Komunitas memiliki peran penting dala pembangunan kota hijau serta melibatkan stakeholder dari kalangan pemerintah, kalangan bisnis dan kalangan masyarakat dalam pembangunan kota hijau. Tujuan dari green community agar para stakeholder bertindak secara nyata serta membangun masyarakat berkarakter peduli lingkungan.
- Green Waste sebuah cara pengelolaan sampah yang mengutamakan pencegahan produksi sampah serta limbah rumah tangga dan industri. Pengelolaan sampah saat ini yang banyak diterapkan adalah dengan konsep 3R yaitu mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse) dan mengdaur ulang (recyle). Metode pengelolaan sampah ini perlu dukungan keberadaan teknologi pengolahan dan pembuangan sampah yang ramah lingkungan.
- Green Transportation adalah transportasi berkelanjutan untuk mendukungan kelestarian lingkungan termasuk meminimalisir pemanasan global. Metode ini juga termasuk transportasi umum pada pembangunan transportasi massal yang berkualitasyang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan transportasi massal, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, penciptaan infrastruktur jalan, mengurangi emisi kendaraan, serta menciptakan ruang jalan yang ramah bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda.
- Green Water yakni meningkatkan kualitas air dengan konsep ekodrainase dan zero runoff merupakan pengelolaan sumber daya air dan efisiensi penggunaan air. Kebutuhan air bersih di berbagai daerah di Indonesia umumnya didominasi oleh sektor pertanian, namun seiring berkembangnya sektor industri serta kawasan perumahan, air bersih lebih banyak dikonsumsi oleh kedua sektor tersebut. Hal tersebut menyebabkan sering terjadi krisis air bersih di musim kemarau. Terdapat 3 indikator dalam pengembangan konsep Green water, yaitu kualitas, kuantitas, serta kontinuitas.
- Green Energy atau Energi Hijau yakni strategi yang meminimalisir penggunaan energi dengan cara menghemat dan meningkatkan penggunaan energi terbaharukan, seperti listrik tenaga surya, listrik tenaga angin dan listrik dari emisi methana.
- Green Building atau Bangunan Hijau yakni perancangan bangunan yang efisien meliputi  konstruksi, perawatan, renovasi bahkan dalam perubuhan. Metode ini dirancang agar dampak negatif bangunan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan dapat dicegah serta menjaga kesehatan penghuni dan tidak kerusakan lingkungan
Kebijakan dan Regulasi