Pada saat yang sama, masyarakat khususnya Gen z juga harus menyadari bahwa transisi Indonesia menuju demokrasi menimbulkan kekhawatiran besar, mulai dari korupsi politik hingga kekerasan atas nama kebebasan. Demokrasi modern sangatlah kompleks karena dapat mencakup banyak komponen dan kelompok aktor politik. Terdiri atas unsur negara, pasar, dan masyarakat sipil. Aktor politik terdiri dari bagian negara seperti pegawai negeri sipil, anggota legislatif atau  wakil rakyat, birokrat,  aktivis partai politik, dan badan hukum. Berbagai ancaman ini adalah hal buruk yang menodai demokrasi. Di sisi lain, media online adalah hal yang mendarah daging bagi Gen Z sekaligus menjadi perantara potensial bagi masyarakat dalam partisipasi politik. (Alchatib et al., 2021)
      Di era globalisasi sekarang menuntut setiap orang untuk terhubung satu sama lain demi mencapai tujuan partisipasi politik bagi suatu negara. Teknologi digital mengantarkan era baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu produk teknologi digital yang paling banyak digunakan adalah media online seperti media sosial. Menurut Nasrullah (2015) media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain membentuk ikatan sosial secara virtual. Dalam bermedia sosial, masyarakat khususnya Gen Z memiliki peran penting dalam pengembangan negara termasuk dalam hal berdemokrasi. Teknologi terutama media online seperti media sosial memberikan pengaruh dalam partisipasi politik berdemokrasi.
      Media online memudahkan siapa pun melakukan interaksi serta memperdengarkan suaranya kepada pemerintah, termasuk bagi Gen Z. Ada hal positif yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan media online. (Alchatib et al., 2021) Namun media online seringkali dijadikan alat politik yang tidak  bertanggung jawab.  Para peneliti telah membuktikan  bahwa media sosial adalah alat yang efektif untuk menyebarkan informasi palsu. Kekuatan media sosial  sangat  besar dalam mempengaruhi opini publik dan eksistensi demokrasi itu sendiri. Tentu saja, media online untuk demokrasi di Indonesia diharapkan  memberikan dampak positif yang lebih besar dan dampak negatif yang sesedikit mungkin.
      Maka dari itu para generasi Z perlu adanya kesadaran dalam berdemokrasi, karena kita sadar bahwa masyarakat di Indonesia masih banyak yang belum sepenuhnya dewasa dalam berdemokrasi. Dalam hal ini gen Z berperan penting dalam menyambungkan sekaligus memberi pemahaman kepada sesama masyarakat untuk berpartisipasi berpolitik untuk berani menyuarakan melalui media online. Oleh karena itu media online merupakan wadah untuk menyatukan kita untuk saling memberi kesadaran demi menciptakan Indonesia yang maju dalam berdemokrasi melalui media online.
Pertanyaan Penulisan
- Apa yang dimaksud dengan demokrasi?
- Bagaimana media online dapat mempengaruhi nilai-nilai demokrasi?
- Apa yang menjadi penyebab kurangnya rasa nasionalisme dalam nilai demokrasi bagi gen Z ?
Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui secara mendalam apa yang dimaksud dengan demokrasi
- Untuk mengetahui tentang media online mampu mempengaruhi nilai-nilai demokrasi
- Untuk menumbuhkan nilai demokrasi kepada Gen z dalam nasionalisme
Tinjauan Pustaka
      Tinjauan merupakan suatu teknik yang mengkaji memperjelas atau tinjauan dari beberapa artikel maupun jurnal sebelumnya yang memiliki keterkaitan dengan penulisan yang dibuat oleh penulis ini.  Berikut adalah beberapa penelitian yang menjadikan penulis acuan untuk penulisan ini :
- Penelitian yang dilakukan oleh Satria Rizaldi Alchatib, Halifa Haqqi, Andika Drajat Murdani mahasiswa dari Universitas Slamet Riyadi pada tahun 2021 yang berjudul PENGUATAN NILAI DEMOKRASI MELALUI PERAN GEN Z INDONESIA DALAM MEDIA ONLINE. Penelitian ini dilakukan dengan metode webinar yang dapat menjangkau luas para pengguna media online. Materi disampaikan oleh para pakar atau ahli yang memiliki pemahaman mendalam terkait media online, sekaligus pemanfaatannya dalam mendukung penguatan demokrasi. Metode implementasi ini menyasar aktivitas dan pemahaman generasi Z terhadap nilai-nilai demokrasi di seluruh Indonesia. Mitra layanan ini sebagian besar adalah komunitas GenBI atau Generasi Baru Indonesia yang berpusat di kota Surakarta. Namun, mitra GenBI berperan sebagai pendukung implementasi. Kelompok sasaran mitra layanan mencakup Gen Z dari berbagai wilayah Indonesia, yang disaring melalui jaringan virtual yang didukung oleh mitra GenBI.
- Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Muh.Bahruddin dari Universitas Dinamika STIKOM Surabaya dengan judulnya yaitu partisi publik isu agama dan politik dalam konteks demokrasi di media online. Penelitian ini memberi pemahaman tentang Partisipasi masyarakat dalam konteks demokrasi di media online,  khususnya terkait isu agama dan politik. Partisipasi masif pengguna media online  tidak serta merta menciptakan ruang publik yang mengedepankan rasionalitas, kejujuran, dan tanpa tekanan dari siapapun, bahkan mayoritas. Di sisi lain, media online yang  berkembang saat ini justru rawan konflik, ujaran kebencian, hinaan, dan berita bohong. Oleh karena itu, banyak ahli yang  pesimistis apakah media online bisa dijadikan  ruang demokrasi.
Metode Penulisan
      Pada artikel ini menggunakan metode penulisan lalu data ini dikumpulkan melalui kajian teks kepustakaan (Maulidiyah & Roesminingsih, 2020). Data dari beberapa penelitian ini dikumpulkan lalu diimplementasikan melalui penulisan yang terstruktur. Menurut Sarwono 2006 Kepustakaan merupakan suatu metode yang mengkaji hasil-hasil berbagai buku  referensi dan penelitian-penelitian terdahulu yang sejenis, sehingga membantu dalam memperoleh landasan teori terhadap permasalahan yang sedang diteliti pada artikel ini yang berjudul nilai demokrasi bagi Gen Z melalui media online.
Hasil Dan Pembahasan
- Pengertian DemokrasiÂ