Mohon tunggu...
Fathoni Arief
Fathoni Arief Mohon Tunggu... Penulis - Rakyat biasa

Hadir dan Mengalir (WS.Rendra)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menanti Emak Pulang

10 September 2011   23:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:04 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Tidak mungkin Uti. Itu bukan Emak. Itu bukan Emak,’

Aku masih belum percaya semua yang dikatakan Uti. Aku meronta-ronta dan tiba-tiba saja tubuhku lemas. Seketika itu juga aku tak sadarkan diri.

Rupanya cukup lama aku tak sadarkan diri. Saat siuman sayup-sayup kudengar lantunan ayat-ayat suci di rumah Eyang. Di dekatku ada bu lurah. Melihatku sadar ia langsung memelukku.

“Sabar ya, nak,”

“Emak bohong lagi,” kataku sambil terisak sementara bu Lurah terus mengusap-usap rambutku.

Karanggede, 29 Juli 2011

Fathoni Arief

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun