Â
Â
Â
Aku terlalu sibuk menulis opini orang, perspektif orang, asumsi orang, sampai tak ingat kapan terakhir menulis opiniku sendiri. Â Juga terlalu lama menuliskan untaian puisi yang memuji keindahanmu adinda. Amboi, engkaulah alasanku untuk menulis. Senyummu yang tiada tara itu, membuatku lupa meletakkan titik dan koma. Â Namun sekarang, bolehlah aku menuliskan sedikit pemikiranku. Aku berjanji tak akan meninggalkan senyummu yang aduhai itu.Â
Â
Baiklah, yaang pertama aku ingin mengomentari masalah tentang Gajah Mada dan Borobudur yang dimualaf- kan.Â
Jika memang Gajahmada seorang muslim, ia tak akan bersumpah palapa. Â Apakah muslim dibolehkan bersumpah membawa nama selain Allah? Â
Â
Jika Gajah Mada muslim, tak akan ada yang namanya imperium Majapahit. Yang ada imperium itu dibawah kekuasan Utsmaniyah, yang sedang galak-galaknya di tahun 1350 - 1389.
Islam saat itu melakukan ekspansi ke eropa untuk menundukkan Romawi, Vatikan hingga Hungaria. Lalu apakah Majapahit tunduk ke dalam wilayah Ottoman? Â Atau Persia ketika itu? Â Apakah ia Sunni atau malah Syiah?Â
Â