"Terima kasih kawan." Jawab Jeng Long.
Jumlah kami semakin menurun, sebagian gugur sebagian lagi pulang dengan raut wajah kesakitan. Tinggal sisa yang ada kemudian aku ambil alih dan kuperintahkan semua untuk belindung di balik lemari , karena semua tempat sudah terdeteksi dan mudah terjangkau oleh mereka berdua ( fuad & nida' ).
Di sini kami lega bisa melihat gerak gerik mereka dengan leluasa, pasalnya tempatnya yang sempit untuk jangkauan tangan mereka, namun tetap leluasa bagi persembunyian kami.
Dugh...Dugh..DughhhÂ
Suara terdengar dari tembok samping pintu .
Sempat tertawa melihat tingkah kedua manusia itu,karena tembok yang mereka pukuli tidak lagi kami tempati untuk berlindung , melainkan lemari besar yang kami gunakan.
Hahahahaha (tawa kecilku)
Ssshhhttttttt....!!! Diam ( pimpinan menegurku)
Mereka bisa tahu keberadaan kita.
"Bapak lupa ya , kalo suara kita terlalu kecil untuk pendengaran mereka...?" Toh mereka juga gk tahu bahasa kita. (Jawabku)
Hahahahahaha