Sesampainya disana aku bermanufer kesana kemari mencari celah untuk masuk, dari atas sampai bawah tak satupun ku temukan celah. Semua rapat oleh kawat anti nyamuk. Lalu ku pergi kesamping rumah lagi hingga memutar mengelilingi rumah.
Setelah kembali ke tempat kita berkumpul tadi aku melihat ke atas , ternyata ada sesuatu. LaluÂ
"Ayoo lanjutkan...!! "(Teriak ku)
(Melihat kanan kiri) " Apa kau ingin mati ..?"kata Jeng long teman dekat ku, sambil menarik ku mundur.
"Lantas, bagaimana nasib keluarga kita nanti...?" Jawabku sembari memegang pundaknya.
Ku beranikan diri maju ke barisan depan dan meminta izin kepada pemimpin, sebagai rasa hormatku sebelum memberi sedikit semangat kepada saudaraku semua
"Kita sudah bersusah payah melewati ribuan rumput ilalang, apakah sampai disini perjuangan kalian..?
Apa kalian tidak ingat bahwa keluarga di sana menaruh harapan besar pada kita semua..?" Tanya ku.
"Bagaimana caramu menembus tembok tebal ini, sementara jendela sudah menghalangi...?"jawab pemimpin.
(Sambil mendongak ke atas) di sanalah kita akan masuk satu persatu. Di lubang atap itulah letak harapan besar bagi kelangsungan hidup kita.
Mari..!!ikuti aku.