Mohon tunggu...
Fastabiqul HasanA
Fastabiqul HasanA Mohon Tunggu... Nelayan - Belajar

Belajar menulis itu gampang. Asal tekun. Tulis apapun yang ada di pikiran kalian. Dan jangan pernah berfikir untuk merangkai nya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tawa Si Nyamuk

10 Januari 2020   07:56 Diperbarui: 10 Januari 2020   08:15 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Tersenyum) saat melihatku penuh dengan semangat. Dan kemudian memberi isyarat kepada semua kloter untuk melanjutkan perjalanan.

Satu persatu dari kami sudah berhasil memasuki rumah, dan pemimpin segera ambil alih untuk menempatkan posisi kami.

Dari sekian jumlah yang ada di pilihlah yang muda-muda dan gesit untuk menempati tumpukan baju yang berada di belakang pintu. Karena di situlah tempat menyenangkan bagi kami,selain tak terlihat , di situ bisa menghangatkan tubuh kami yang terkena hembusan angin hujan. Dan selebihnya menempati posisi bawah kolong tempat tidur.

Jam menunjukkan pukul 23:00 wib,  satu persatu mencoba turun untuk mencicipi aroma kulit mereka (manusia). Seperti biasa tangannya berusaha menjauhkan kami dari tubuh lelapnya,  dengan sigap  kami berusaha menghindar dari serangan.

Berkali-kali kami lolos dari tepukan tangan mereka, tiba-tiba terdengar dari kejauhan, suara yang tak asing lagi memanggil-manggil nama ku.(aedes aegypti)

"Aedes,,Aedes,,Aedes,,,,tolong".

Saat ku tengok kebelakang , terlihat dari kejauhan si Jeng Long sudah merangkak kesakitan, sayap kirinya sudah patah karena hantaman keras tangan fuad (manusia).

"Mundur,,Mundur,,Mundur." Semuanya mundur....!!! (Teriak ku)

Ku bergegas terbang ke arah Jeng Long dan menggendongnya keluar ruangan.

"Kau cidera , ikutlah dengan regu penyelamat"

Biar aku yang melanjutkanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun