Dalam pandangan Saussure, semiotika berlaku tidak hanya untuk bahasa tetapi juga untuk banyak sistem tanda lainnya, seperti visual, musikal, atau gestur tubuh. Konsep-konsep yang diperkenalkannya dalam semiotika telah mempengaruhi banyak disiplin ilmu lain, seperti sastra, seni rupa, dan media.
2. Charles Sanders Peirce
Sedangkan menurut Charles Sanders Peirce dalam buku "Semiotics: The Basics" yang ditulis oleh Daniel Chandler, menjelaskan bahwa semiotika adalah studi tentang tanda, atau ekspresi dari suatu objek atau ide. Dia mengatakan bahwa tanda terdiri dari tiga elemen: representamen, objek, dan interpretan. Representamen adalah bentuk fisik dari tanda itu sendiri, objek adalah apa yang diwakili oleh tanda, dan interpretan adalah pemahaman atau interpretasi pesan oleh penerima.
Peirce juga membedakan tiga jenis tanda: ikon, indeks dan simbol. Tanda ikon adalah sebuah tanda yang menunjukkan adanya hubungan dengan objek yang diwakili oleh kesamaan atau kesamaan fisik, seperti gambar atau foto. Kemudian tanda indeks adalah tanda yang menunjukkan hubungan dengan objek melalui koneksi fisik atau kausalitas, seperti halnya asap menunjukkan api atau jejak menunjukkan keberadaan seseorang. Sedangkan tanda simbolik menunjukkan hubungan dengan objek melalui konvensi atau kesepakatan sosial, seperti kata atau bahasa.
Peirce menekankan pentingnya memahami konteks sosial dan sejarah dalam memahami tanda dan komunikasi, serta pentingnya interpretasi yang benar dalam proses komunikasi. Dia juga menganggap semiotika sebagai cabang studi yang kompleks dan multidisiplin, yang melibatkan bidang-bidang seperti linguistik, psikologi, dan filsafat.
3. Roland Barthes
Menurut Barthes, semiotika adalah ilmu yang mempelajari cara kita menciptakan makna atau makna dari objek atau fenomena di sekitar kita. Barthes menemukan bahwa setiap objek atau fenomena di dunia dapat memiliki arti yang berbeda tergantung pada konteks dan budaya yang melingkupinya.
Barthes juga memperkenalkan konsep “tanda” (sign) yang terdiri dari dua bagian, “penanda” (signifier) dan “petanda” (signified). Menurut Barthes, sebuah tanda selalu mengacu pada sesuatu yang lain dan tidak memiliki makna atau kepentingan langsung. Konotasi atau makna suatu tanda bergantung pada hubungannya dengan tanda lain dalam sistem semiotika yang sama.
Selain itu, Barthes juga yang mengembangkan konsep “mitos” yang mengacu pada suatu ideologi atau kepercayaan yang diterima secara umum oleh masyarakat. Menurut Barthes, mitos dapat diidentifikasi melalui sejumlah tanda yang dianggap sebagai simbol ideologi. Dengan memahami mitos dan tanda-tanda yang terkait dengannya, kita dapat memahami bagaimana ideologi dan budaya memengaruhi cara kita melihat dunia di sekitar kita.
Contoh tanda dalam Semiotik
Dalam semiotika, tanda diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu ikon, indeks, dan simbol. Simbol adalah karakter yang secara fisik atau struktural menyerupai objek yang diwakilinya. Misalnya, gambar wajah seseorang digunakan untuk menggambarkan orang secara umum. Indeks adalah tanda yang memiliki hubungan kausal atau fisik dengan objek yang diwakilinya. Misalnya, asap menunjukkan adanya api. Simbol adalah tanda yang memiliki makna konvensional atau konvensi sosial. Misalnya lambang merah putih yang merupakan lambang negara Indonesia.
Pengertian setiap tanda dalam semiotik
1. Ikon (Icon)
Dalam semiotika, tanda ikonik adalah tanda yang menunjukkan, melalui bentuk, penampilan atau kesamaan bentuk, hubungan dengan objek atau referensi yang diwakilinya. Misalnya, gambar orang di toilet pria dan wanita, yang sering ditemukan di tempat umum seperti bandara atau pusat perbelanjaan, menggunakan bentuk yang ikonik agar pesannya lebih mudah dipahami. Merek ikonik hadir dalam berbagai bentuk, seperti gambar, logo, simbol, dan bahkan kata-kata. Simbol ikon biasanya digunakan untuk memberikan informasi visual yang jelas dan mudah dipahami.
2. Indeks (Index)
Tanda indeksikal dalam semiotika adalah tanda yang memiliki hubungan kausal atau fisik dengan objek yang diwakilinya. Dalam hal ini, tanda indeks menunjukkan hubungan langsung dan aktual yang ada antara tanda dan objek yang diwakilinya.
Contoh sederhana dari tanda indeksikal adalah asap yang menunjukkan adanya api. Asap merupakan tanda yang secara langsung dan nyata menunjukkan adanya api. Jika seseorang berkeringat, itu juga bisa menjadi tanda indeks, karena berkeringat adalah tanda orang tersebut kepanasan.