Berbicara mengenai konteks, pada artikel ini penulis akan memberikan beberapa penjelasan mengenai komunikasi dengan menggunakan pendekatan semiotika. Akan hal itu, mari kita bahas lebih lanjut mengenai semiotika.
Semiotika
Semiotika mengkaji makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda dan proses tanda (semiosis), kiasan, nama, perumpamaan, analogi, metafora, simbolisme, makna dan komunikasi. Semiotika terkait erat dengan linguistik, yang terutama berkaitan dengan struktur dan makna bahasa yang lebih halus.
Semiotika juga dapat diterapkan dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari seperti iklan, media sosial, film, musik dan lain-lain. Misalnya, dalam periklanan, semiotika dapat membantu kita memahami bagaimana karakter tertentu digunakan untuk memengaruhi kita sebagai konsumen. Di media sosial, semiotika dapat membantu kita memahami bagaimana gambar atau emoji digunakan untuk mengungkapkan perasaan atau emosi tertentu.
Selain itu, semiotika juga dapat membantu kita memahami bagaimana tanda-tanda tersebut berhubungan dengan konteks sosial, budaya, dan sejarah di mana pesan dibuat dan diterima. Misalnya, logo perusahaan mungkin memiliki arti yang berbeda di negara yang berbeda karena perbedaan budaya atau sejarah yang memengaruhi cara orang memandang logo tersebut.
Di era media digital dan sosial, semiotika juga sangat penting dalam memahami bagaimana audience menyampaikan dan memahami pesan. Penggunaan emoji, hashtag dan meme dalam jejaring sosial dapat menjadi karakter yang kompleks dan mengandung banyak makna yang dapat diidentifikasi melalui pendekatan semiotik.
Dalam konteks film atau buku, semiotika dapat membantu kita memahami bagaimana karakter tertentu digunakan untuk mengekspresikan karakter atau tema tertentu. Misalnya, warna tertentu yang digunakan dalam sebuah film dapat menyampaikan suasana hati atau perasaan tertentu. Semiotika dapat membantu kita memahami bagaimana pesan disampaikan dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari seperti iklan, media sosial, film, dan lainnya.
Pengertian Semiotika menurut para ahli
Dari penjelasan di atas, berikut adalah definisi semiotika menurut para ahli.
1. Ferdinand de Saussure
Menurut Saussure dalam bukunya "Course in General Linguistics" (1959), menjelaskan bahwa semiotika adalah studi tentang tanda dan bagaimana manusia menafsirkannya. Dia mengatakan tanda-tanda itu terdiri dari dua elemen utama: signifier (penanda) dan signified (petanda).
Signifier adalah bentuk fisik dari tanda, seperti suara, gambar, atau kata. Sedangkan signified, di sisi lain, adalah makna yang melekat pada yang ditandakan, yang dapat bervariasi sesuai dengan konteks dan konvensi sosial yang ada.
Saussure juga memperkenalkan konsep “nilai” dalam semiotika. Ini membagi nilai menjadi dua jenis, yaitu nilai semantik dan nilai sintaksis. Nilai semantik adalah makna yang melekat pada tanda itu sendiri, sedangkan nilai sintaksis adalah hubungan antara tanda dengan tanda lain dalam linguistik atau sistem tanda yang lebih besar.
Menurut Saussure, bahasa adalah sistem tanda terpenting dalam kehidupan manusia. Dia memandang bahasa sebagai sistem simbolik yang memungkinkan manusia berkomunikasi dengan cara yang kompleks dan bermakna. Saussure juga berpendapat bahwa bahasa adalah sistem yang arbitrer, artinya tidak ada hubungan alami antara kata dan maknanya. Hubungan hanya dibangun melalui konvensi sosial dan kesepakatan bersama dalam masyarakat.