Mohon tunggu...
Farrel Alexander Rumate
Farrel Alexander Rumate Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA Kolese Kanisius

hobi berjalan tinggi 180 kg

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Pengalaman Ekskursi 2024, Kemanusiaan di Atas Keagamaan

20 November 2024   23:11 Diperbarui: 21 November 2024   08:03 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekskursi 2024 Pondok Pesantren Al-Falah Pandeglang. (Dokumentasi: Marvel Graziano Kunarwoko) 

Kegiatan ekskursi ini membuka mata saya tentang pentingnya saling menghormati dan belajar dari satu sama lain. Setiap agama mengajarkan nilai-nilai universal yang dapat memperkaya kehidupan sosial dan mempererat tali persaudaraan antar umat beragama di Indonesia. 

Saya kembali dari ekskursi ini dengan hati yang lebih terbuka, penuh penghargaan terhadap kepercayaan lain, dan dengan semangat untuk terus belajar dan berbagi kebaikan. Pengalaman seperti ini sangat relevan di tengah dunia yang sering kali terpecah karena stereotip dan kesalahpahaman. 

Dengan saling berbagi cerita, kami tidak hanya memperkaya wawasan satu sama lain, tetapi juga membangun jembatan yang kokoh untuk memahami kemajukan keberagaman di Indonesia.

Ngeliwet bersama. (Dokumentasi: Marvel Graziano Kunarwoko)
Ngeliwet bersama. (Dokumentasi: Marvel Graziano Kunarwoko)
Pengalaman ini mendekatkan generasi muda kepada pengalaman nyata hidup bersama komunitas yang berbeda, agar nilai-nilai toleransi dapat tertanam lebih dalam. Pendekatan seperti ini membuktikan bahwa keberagaman tidak harus menjadi sumber konflik, tetapi justru bisa menjadi kekayaan yang menguatkan jati diri bangsa. Dalam konteks kebhinekaan, pengalaman seperti ini penting untuk memastikan bahwa perbedaan tidak melunturkan persatuan.

Saya pulang dari ekskursi ini dengan pandangan yang lebih luas dan hati yang lebih terbuka. Toleransi bukan hanya soal menerima perbedaan, tetapi juga soal menghormati dan merayakan keragaman tersebut. 

Saya percaya, jika lebih banyak orang memiliki kesempatan untuk merasakan pengalaman seperti ini, dunia akan menjadi tempat yang lebih damai. Keberagaman adalah anugerah, bukan ancaman, dan kita semua bertanggung jawab untuk menjaganya tetap hidup melalui tindakan saling menghormati dan empati dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun