"Aktif bagaimana? Kata siapa?"
"Ya aktif, rohmu gentayangan gitu lho, ya kata mamak aku lah!!"
"Rohku keluar dari badan gitu? Mati dong aku!"
"Emang gentayangan musti di luar badan?"
"Lha teruss?"
"Pikir aja sendiri ah berisik!!"
Aku hidup tak sekedar gentayangan, aku ada bukan hanya sebatas ocehan mistik. Kau hanya akan tersadar ketika kau berhasil membunuhku. Apakah aku bisa mati di mimpimu, apakah aku bersedia untuk mati di mimpimu, apakah aku berdaya untuk tidak mati di mimpimu.
Berapa kali kau mencoba untuk membunuhku. Setiap pagi setiap syarafmu mulai aktif kembali, beberapa detik sebelum itu sebelum kau menyadarinya aku terlanjur terbunuh.
Aku selalu penasaran dengan duniamu, dengan dunia aslimu, dengan apa yang kau lihat dan dengar, tentang apa yang kau rasakan dan kau kecup.Â
Kau gunakan untuk apa gigimu, bulu-bulu yang menggantung di hidung dan selurus betis di kakimu. Aku ingin melihat semua yang kau lihat, apakah juga bentuknya seperti di sini.
Apakah kau sekejap masuk ke rawa-rawa lalu berenang di perut gajah, apakah kau juga bisa memasukkan ujung ponimu kedalam kedua bola matamu lalu menggulungnya sampai dalam. Lalu aku ada dimana disaat kau terbangun, aku pergi kemana atau kau meletakkan aku di sebelah mana.