Mohon tunggu...
Farobi Fatkhurridho
Farobi Fatkhurridho Mohon Tunggu... Freelancer - Saya bekas mahasiswa sastra yang malas cari kerja

Sudah saya bilang, saya bekas mahasiswa sastra yang malas cari kerja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Basi! Mas Tur Siii...

28 Februari 2019   06:59 Diperbarui: 28 Februari 2019   08:13 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Mau kiamat ataupun ndak, sudah banyak riset yang megatakan kalau bumi kita sebentar lagi juga hancur. Mau hidup dimana ?"

" Berarti ilmuwan juga peramal dong "

" Ndak ngerti, yang penting aku percaya bumi kita datar "

" Aku penggemar Han Solo, bukan hanya bumi saja yang aku pikirkan. "

Aku heran setiap hari kok mas Tur ini ngobrolin kiamat melulu, sampai yang katanya ramalan suku maya tahun 2012 kiamat pun saat ini sudah terlewati bertahun-tahun, banyak ramalan yang meleset. Tapi riset-riset ilmuwan yang mas Tur tadi sampaikan ada benarnya juga. Lambat laun pasti bumi selesai, tapi aku kan penggemar Han Solo, santai saja. Lagi pula sebelum datang manusia yang doyan meramal, bumi sudah sering mengalami bencana karena mekanismenya sendiri. 

Aku sering berandai-andai, ingin rasanya berjumpa dengan bukan manusia, maksudku bukan hantu dan makhluk gaib dalam definisi kebudayaan Indonesia juga. Maksudku mereka makhluk ekstra terestrial. Apakah hanya manusia saja di semesta ini yang diciptakan dengan akal pikiran. Apakah tidak ada makhluk lain dengan kecerdasan seperti manusia atau justru malah jauh diatas kita semua.

Bagaimana bisa kita percayai kalau alam semesta ini berpusat kepada manusia di antara luapan ruang dan waktu yang mungkin saat ini belum terukur pasti, namun sudah pasti sangat besar. Atau ini juga menjadi salah satu yang di luar batas penalaran manusia, memahami semesta sama dengan memandang Tuhan, ndak habis-habis.

Hidup mas Tur saat ini nomaden, bukan berburu dan meramu, tetapi berburu dan merayu, merayu orang-orang yang bisa ia manfaatkan harta bendanya dan kadar otaknya yang tidak begitu pintar, diperas isi otaknya dibodohi dan dikosongi pikirannya. Sekali menjadi lintah darat akan sulit merubah sifat, lintah itu mobilitasnya sudah lambat,cita-cita kok jadi lintah, jadi naga gitu lho, tapi naga saja ndak jelas asal usulnya.

Keinginannya mau menjadi orang yang hebat, tapi ia tidak pernah mau menonton seminar dan mendengarkan ceramah orang hebat, aku ingin menjadi orang hebat yang diriku sendiri, aku tidak mau menjadi orang hebat seperti mereka. Hebat tidak datang dari seminar, dan ia enggan di beri masukan oleh manusia lain, Aneh.

Cita-citanya ingin menjadi sastrawan yang atletis katanya, entah kenapa stigma sastrawan belakangan ini agak buruk apalagi yang berhubungan dengan kondisi fisik mereka. Banyak penulis novel terkenal yang badan nya kurus kering pecandu kopi dan perokok aktif, kalau tidak kurus kering paling gemuk dan rambutnya lebat, tidak menjaga kesehatan.

            " Loh kan otak mereka cerdas, berarti sehat dong "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun