Sudahlah, rusak tubuhmu sebelum dunia merusak pikiran dan otakmu.
      " Sekarang mas Tur kerja dimana ?"
      " Sekarang saya kerja bidang jasa ses "
      " Oh, Jasa apa ?"
      " Jasa Antar "
      " Oh, antar barang ?"
      " Antariksa ses "
      " Wow mas Tur !"
Mas Tur menyampaikan sajak terakhirnya kepada "ses" , karena mas Tur orang yang romantis, kata-katanya bisa menyayat hati wanita indo maupun WNA.
"Kamu adalah ketidakmungkinan yang teramat lalu, keterpaksaan berikut berikat berakit berangkat, berlayar. Lalu larut malam, kemarau serta dahaga bersorak santun namun gemuruh. Bukan lagi kali pertama kelenjar gerimis di ujung pandang mengembik haus, menghasut rakus diperah dan diperas menjadi konsumsi publik. Kemungkinan terbesar dari ketidakmungkinan kemarin, adalah bualan berembun digigit tanah sampai gembur. Lalu menjadi ladang berkah bagi si gembala sapi, yoleiyoleiyoleiyoo... "
Kita hidup dalam dimensi kemewaktuan kata mas Tur.