Mohon tunggu...
M Alfarizzi Nur
M Alfarizzi Nur Mohon Tunggu... Lainnya - Paralegal Posbakumadin Lampung

Paralegal yang senang bertutur melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pohon Kehidupan (Chapter 2)

6 November 2024   09:00 Diperbarui: 6 November 2024   09:08 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saudara saksi ?" tanya Anwar dengan nada tegas.

"Saudara tentu telah mengenal Ayah saudara. Sejauh ini apakah ada perbuatan atau kebiasaan yang setidaknya merugikan kepada diri saudara saksi ?"

Julianti berpikir, mencoba menguras memori masa lalu sebelum menjawab pertanyaan, "Sejujurnya tidak banyak kebiasaan yang bisa jadi contoh baik bagi kami, tetapi bukan berarti buruk kebiasaan itu.."

"Bukan berarti buruk ? bisa diberikan contohnya ?"

Julianti memandang mata Anwar. Dia tahu pertanyaan ini akan muncul, sebelumnya dia telah menyiapkan jawabannya, tetapi tidak tahu mengapa mulutnya tampak begitu gemetar ketika hendak menghanturkan beberapa kata.

Rina mengangkat tangan, "Keberatan Majelis, saya pikir sebelum saksi menjawab pertanyaan Penasehat Hukum alangkah lebih baik saksi menghadap ke arah Majelis Hakim"

"Saksi bisa melihat ke kami, bila gugup menjawab"

Anwar mengangguk kepada Julianti. "Baiklah yang mulia. Kebiasaan buruk ayah adalah...."

                                                                                                                                             *

Tahun 2005, Anwar yang masih berusia 17 (tujuh belas) tahun sedang sibuk membolak-balikan koran di atas meja makan. Dia sedang mencari Perguruan Tinggi Negeri yang akan mengadakan tes masuk bersama untuk Tahun Angkatan 2005. Kedua mata dipasatkan di tiap lembar topik berita yang terdapat di koran cetak itu, bahkan Anwar begitu acuh dengan Ibunya, Jaminah, yang sedang sibuk memasak lauk malam.

"Anwar bisa bantu Ibu sebentar.." minta Jaminah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun