Hari itu sangat bahagia sampai aku melupakan kejadian yang baru saja menimpaku hari ini sampai aku harus masuk ruang UKS dan moment ini aku gunkan untuk curi -- curi pandang terhadap Bram.
Lama kejadian itu terulang terus hingga saat yang aku tunggu tiba. Dia menyatakan hal yang sama seperti yang aku rasakan dari dulu.
" Rara apa yang kita jalani selama ini aku udah ngerasa kita udah bukan teman lagi, gimana kalau mulai hari ini aku dan kamu jadi kita yang ngga akan mungkin orang lain bisa memisahkan"
Berbunga bunga rasanya, seperti aku jadi julietnya.
"Iyaa aku mau, janji ya Bram jangan tinggalin aku"
Saat itu aku yakin, memang Bram lah tulang rusuk yang aku cari selama ini.
Berjalan 6 bulan setelah kejadian itu secara tiba-tiba Bram menghilang begitu saja, disekolahpun tidak pernah terlihat.
Aku tanya ke sekian banyak temannya jawaban yang kuterima sama
"Bram ada urusan keluarga Ra".
Kutemui di rumahnya , selalu tidak ada kabar.
Bingung dengan keadaan seperti ini, aku harus bagaimana, diusahaku yang berkali-kali mencari kabar nya namun tak kunjung aku dapatkan jawabannya. Alhasil aku menerima kabar yang mengagetkanku waktu itu.Tiba -- tiba telfonku pun bordering dan ada aku melihat nomer yang tidak pernah aku lihat sebelumnya
