"ehm...kucing, kucing" berungkali dia mengulang kata kucing dan kucing.
"ku..." dia seperti sedang mengeja"ku ....cing..." ujarnya lagi.
"iya kucing" aku ikut - ikutan gaya bibirnya yang moncong kedepan saat mengatakn kucing.
"k-u, ku" ujarnya setelah cukup lama dia mengeja, lalu ia menulisnya perlahan.membutuihkan waktu lebih lama untuk dion menuliskan KUCING dibandingkan teman - temannya. aku heran mengapa bosah sebesar ini masih belum bisa menulis.
"dion kelas berapa sayang" tanyaku di tengah kesibukannya melihat tulisan dan coretan yang ia sebut gambar kucing itu.
"kelas dua, tapi aku gak naik 2 hari"
"apa gak naik dua hari, ehm gak masuk dua hari ?" apa aku salh mendengar apa yang ia ucapkan"bukan gak naik dua hari"
"dua hari" aku mengulang kata - katanya. mungkin sebenarnya dua kali.
"aku harusnya kelas 4" ujarnya lagi.
"oh..., dion belum bisa membaca?"tanyaku lembut
"ehm bisa, tapi gak semudah itu" dia kembali mengalihkan perhatiaannya pada secarik kertas yang ia coret - coret.