"ehm....." sekali lagi dia mengulang kata 'ehm' sebelum ia meneruskan kalimat demi kalimat yang ia katakan.
"tidak semudah itu" lanjutnya
"kok gak mudah coba ditulis, sini kakak bantu" dia ha nya diam menyembunyikan tanganya membuang mukanya dari pandanganku.
"terus Dion mau ngapain kalo gak nulis?" tanyaku
"menggambar" serunya, matanya begitu berbinar saat dia mengatkan hal itu.
"oke, kalau gitu kita menggambar aja"aku menyobek secarik kertas dari block noteku untuk menggambar. "Dion mau menggambar apa?"
"kucing" jari - jemarinya mulai lihai menggerkan pensil di tangannya. aku melihat goresan demi goresan yang ia torehkan di secarik kertas putih itu.
"itu bukan kucing" gumamku, aku merasa janggal dengan gambar yang ia buat. tidak ada kaki, telinnga, atau apapun dari bagian kucing yang ia gamabr. hanya coretan - coretan tak berbentuk.
"loh telinganya mana dion"
"ini" dia menunjukan bagian coretan yang sama sekali tak mirip dengan telinga. kejanggalan yanga ku lihat semakin jelas.tapi sudahlah mungkin dia tidak bisa menggamabar. tapi coretan itu bukan karena dia tidak bisa menggambar.
"wah lucu dion, sekarang coba tulis kucing disamping gamabar ini"aku menunjuk coretan yang ia sebut gamabr kucing. dia mulai mengikuti apa yang aku katakan. tapi sekali lagi aku melihat kejanggalan.