Mohon tunggu...
Farika Dewi
Farika Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - 21107030069

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga "Pikiran negatif tidak akan pernah memberimu kehidupan yang positif"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sejarah di Balik "Benteng Van Der Wijck"

7 April 2022   11:01 Diperbarui: 7 April 2022   11:07 1664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama Van der Wijck diambil dari nama salah satu Gubernur Jenderal Hindia Belanda Carel Hermen Aart van der Wijck yang bertugas di Jawa sekitar tahun 1893-1899. 

Pada mulanya awal ini benteng Van der Wijck ini didirikan pada tahun 1818 oleh Jenderal Van den Bosch dan menjadikan benteng tersebut sebagai kantor VOC (Veerenigde Ootindische Compagnie), kongsi perdagangan milik Belanda.

Benteng Van der Wijck merupakan bangunan peninggalan sejarah yang berkaitan dengan perang Diponegoro. Selain itu, untuk mengatasi penyerangan-penyerangan dari pasukan Pangeran Diponegoro yang sangat merugikan, Jenderal De Kock menggunakan system benteng stelsel yakni membuat benteng pada wilayah yang berhasil dikuasai, diantara benteng tersebut dibuat jalan transportasi dan dilakukan patrol secara tetap dan benteng-benteng tadi digunakan untuk pemusatan tantara. 

Belanda menciptakan politik benteng Stelsel di setiap daerah yang berhasil dikuasainya dengan tujuan untuk mempersempit wilayah gerak pasukan Diponegoro. 

Saat menghadapi Diponegoro, pihak Belanda mengeluarkan biaya yang sangat banyak untuk pembuatan benteng-benteng tersebut sebagai markas mereka.

Pada tahun 1998 pihak TNI bekerja sama dengan PT. Indo Power MS untuk mengelola benteng menjadi objek wisata sejarah dan diresmikan pada tanggal 28 Desember 2000. 

Lantai pertama benteng mempunyai empat pintu gerbang, 16 ruangan besar dengan ukuran 18x6,5 m, 27 ruangan kecil dengan berbagai macam ukuran, 72 jendela, 63 pintu baik pintu penghubung antar ruangan maupun pintu keluar benteng, 8 anak tangga ke lantai dua dan dua tangga darurat.

 Sedangkan lantai dua memiliki 70 pintu penghubung, 84 jendela, 16 ruangan besar dengan ukuran 18x6,5 m, 25 ruangan kecil dengan berbagai macam ukuran dan 4 tangga yang menghubungkan ke bagian atap benteng. Atap benteng pun terbuat dari batu bata merah yang sangat kuat dan kokoh.

Pengelola menambah fasilitas taman bermain anak-anak yang menarik sehingga dapat berpengaruh dalam peningkatan jumlah pengunjung. Berbagai macam taman bermain anak tersedia seperti kereta mini di atasa benteng, bom-bom car, kolam renang, bebek air, mandi bola, dan lain-lain. Bahkan tersedia juga hewan-hewan yang dapat dijadikan pembelajaran untuk anak-anak.

Adanya pengembangan objek wisata Benteng Van der Wijck dalam bdiang ekonomi yaitu dapat menambah kesejahteraan masyarakat dengan memperoleh penghasilan dari usaha berdagang.

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun