Mohon tunggu...
FARIDZ RIZKY SANTOSO
FARIDZ RIZKY SANTOSO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Geografi Universitas Lambung Mangkurat

Sepakbola adalah gaya hidup

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Resume Buku Pengantar Penginderaan Jauh Hyperspektral

15 Mei 2024   23:30 Diperbarui: 15 Mei 2024   23:40 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.3.2 Wahana:

  • Media atau alat yang membawa sensor untuk memperoleh data penginderaan jauh.
  • Dikelompokkan berdasarkan ketinggian peredaran atau orbit:
  • Pesawat terbang rendah hingga menengah (1.000 -- 9.000 meter di atas permukaan bumi).
  • Pesawat terbang tinggi (lebih dari 18.000 meter di atas permukaan bumi).
  • Satelit (beredar antara 400 -- 900 km di luar atmosfer bumi).

1.4 Gelombang elektromagnetik dan teknik pengumpulan data

Gelombang elektromagnetik merupakan media yang menyampaikan energi ke bumi, memungkinkan pengindraan jauh melalui pantulan cahaya atau radiasi elektromagnetik. Untuk mendapatkan informasi dari objek, diperlukan sumber energi, interaksi dengan objek, atmosfer, dan sensor. 

Radiasi elektromagnetik dapat berasal dari sumber alami seperti sinar matahari atau panas bumi, dan buatan seperti radar gelombang mikro. Jumlah dan karakteristik radiasi yang dipantulkan atau diserap bergantung pada objek di permukaan bumi. Energi yang melewati atmosfer mengalami hamburan dan distorsi sebelum direkam oleh sensor. 

Tiga kemungkinan interaksi antara energi dan objek adalah pemantulan, penyerapan, atau transmisi, yang dapat dinyatakan dengan persamaan: EI() = ER() + EA() + ET(). Variasi dalam interaksi ini memungkinkan identifikasi objek yang berbeda pada citra. Penginderaan jauh menghasilkan citra yang diinterpretasi untuk aplikasi dalam berbagai bidang seperti pertanian, arkeologi, kehutanan, dan geologi. Citra merupakan gambaran objek dari pantulan atau pancaran radiasi elektromagnetik, dan karakter utamanya adalah rentang panjang gelombang. Radiasi yang dapat dideteksi termasuk cahaya matahari (visible dan infrared), panas bumi (thermal), dan refleksi gelombang mikro.

1.5 Resolusi Citra Satelit

Resolusi citra satelit menggambarkan ketelitian satelit dalam merekam permukaan bumi, yang bervariasi tergantung pada reflektansi material terhadap cahaya matahari. Ada empat jenis resolusi pada citra:

  • Resolusi Spasial: Ukuran terkecil dari suatu objek di permukaan bumi yang bisa dibedakan dari sekitarnya, memungkinkan identifikasi dan analisis objek.
  • Resolusi Spektral: Kemampuan sensor untuk memisahkan objek berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan untuk merekam data, yaitu jumlah dan dimensi panjang gelombang yang sensitif terhadap sensor.
  • Resolusi Radiometrik: Sensitivitas sensor dalam membedakan aliran radiasi yang dipantulkan atau diemisikan oleh objek di permukaan bumi.
  • Resolusi Temporal: Frekuensi rekaman sensor pada area yang sama, seperti Landsat TM yang merekam ulang setiap 16 hari dan SPOT setiap 26 hari.

1.6 Analisis  Citra

Data satelit dapat dianalisis menggunakan berbagai perangkat lunak yang umumnya mencakup pengolahan citra dasar sebelum analisis lanjut. Analisis citra melibatkan deskripsi, pengukuran, dan evaluasi karakteristik citra untuk mempersiapkan dan menyederhanakan interpretasi. Manipulasi citra sebelum interpretasi disebut analisis citra, yang mencakup pemulihan, penajaman, dan klasifikasi citra.

  • Pemulihan citra (image restoration): Bertujuan memulihkan data citra yang mengalami distorsi untuk mendekati kondisi aslinya melalui koreksi distorsi radiometri dan geometrik.
  • Penajaman citra (image enhancement): Meningkatkan kontras di antara ketampakan dalam citra untuk memperkaya informasi visual yang bisa diinterpretasi.
  • Klasifikasi citra (image classification):Menggunakan teknik kuantitatif untuk mengelompokkan piksel berdasarkan informasi yang ada.

Distorsi data citra satelit sering terjadi akibat sistem sensor, atmosfer, dan efek pencahayaan matahari, mengakibatkan ketidaksempurnaan ukuran, posisi, dan bentuk citra. Distorsi geometrik bisa berasal dari kesalahan internal (sensor geometrik) atau eksternal (bentuk dan karakter objek). 

Koreksi radiometrik diperlukan untuk mengatasi efek atmosferik yang mengaburkan citra, sementara koreksi geometrik memperbaiki citra berdasarkan koordinat bumi untuk mencocokkan dengan peta dunia. Penajaman citra memperkuat kontras visual, dan klasifikasi citra mengelompokkan pixel berdasarkan karakteristik serupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun