Deok Sun pun turun di depan supermarket, dan kebetulan dia juga ingin membeli sesuatu.
Setelah dia membeli sesuatu, dia juga kebetulan ketemu dengan Taek yang sedang lunglai pulang.
“Taek, udah pulang ya?”
“Iya, aku ngantuk. Biasalah, besok aku ada pertandingan.”
“Ah, iya. Oh iya, aku lupa. Tentang ciuman itu...”
Taek langsung memotong pembicaraan.
“Jangan bahas soal ciuman. Itu adalah mimpiku. Mungkin kau merasakannya, tapi lewat mimpi.”
“Tapi itu bukan mimpi untukku. Aku merasakannya.”
“Sudah kubilang tadi, itu hanya mimpi. Jadi jangan dibahas.”
“Baiklah.”
“Besok aku mau ke Beijing, boleh kau antar aku besok?”