Seiring dengan perkembangan zaman dan trend, tempat cukur biasa sudah mulai ditinggalkan terutama oleh anak muda. Dari beberapa tahun terkahir banyak bermunculan barbershop sebagai pilihan yang pas untuk anak muda mencukur rambut.
Namun ditengah ngetrendnya barbershop, tidak menggoyahkan seorang tukang cukur biasa dengan alat seadanya tetap bertahan dan terus menunjukan kelihaian dalam memangkas rambut. Mantra yang Pak Karyo gunakan tiap kali mencukur menjadi daya pikat bagi pelanggan yang datang.
Pangkas rambut karyo adalah tempat cukur yang lumayan dikenal di daerah Kecamatan Sidareja, Cilacap. Pak Karyo mulai mencukur dari tahun 2007 sampai sekarang.
"Dulu saya mulai mencukur dari tahun 2007 ikut kakak ipar di depan ONO (swalayan) lalu buka sendiri tahun 2015 di depan garasi bus maju lancar, lalu karena di sana parkirannya sempit akhirnya pindah kesini, ya walaupun ngontrak yang penting jalan. " Pak karyo
Dengan pengalaman mencukur Pak Karyo yang sudah cukup lama, penulis sangat tertarik untuk mengulik bagaimana perkembangan industri pangkas rambut dari dulu sampai saat ini. Trend yang terus berubah membuat usaha pangkas rambut terus berinovasi di tengah ketatnya persaingan antar pangkas rambut. Keterikatan emosianal antara Pak karyo dengan pelanggan yang terjalin karena mantra-mantra juga akan dilihat dengan perspektif komunikasi.
Di sebuah kecamatan kecil bernama sidareja yang juga pangkas rambut karyo berada, barbershop memang sudah mulai banyak bermunculan. Bahkan ada salah satu tempat cukur biasa yang merombak tempat cukurnya menjadi barbershop.
Jika dilihat dari segi kebiasaan dan gaya hidup anak muda di daerah sidareja, sebenarnya tidak secepat dibandingkan daerah kota dalam hal perkembangan trend.
Namun tidak bisa dipungkiri kini setiap orang terutama anak muda ingin selalu terlihat keren dan modis. Apalagi internet yang ada sekarang membantu pengetahuan kita terhadap trend-trend yang ada di kota besar.
Maka dari itu walaupun sidareja merupakan daerah yang jauh dari kota namun kebutuhan akan pemenuhan gengsi anak muda harus disediakan salah satunya barbershop.
"sebenarnya tidak terlalu berpengaruh, iya sedikit-sedikit ada pengaruhnya tapi tidak terlalu, kan sekarang sudah banyak sih tempat cukur baru atau barbershop, saya juga tetep seperti ini saja(menjadi tukang cukur biasa) gak ada niatan berubah jadi barbershop." -Tanggapan Pak Karyo tantang bermunculannya barbershop
Pada dasarnya, antara barbershop dan pangkas rambut biasa sama-sama memberikan pelayanan potong rambut. Perbadaan di antara keduanya bisa dilihat dari pelayanannya. Umumnya, orang datang ke tempat cukur biasa hanya untuk memperpendek atau merapikan rambutnya.
Namun di barbershop pelanggan tidak hanya memperpendek atau merapikan saja, barbershop menyediakan layanan ekstra seperti perawatan styling rambut, konsultasi model potongan, message, shaving, cuci rambut ataupun creambath. Dari fasilitas juga bisa dilihat perbedaannya.
Dengan kesedian modal yang lebih barbershop memberikan fasilitas yang membuat nyaman pelanggan seperti interior yang nyaman, ruang tunggu, dan lain sebagainya. Berbeda dengan tempat cukur biasa.
Bisa dilihat dari tempat cukur pak karyo yang hanya sebuah kios kecil dengan peralatan seadanya serta ruang tunggu yang seadanya pula. Walaupun begitu, bukan berati pangkas rambut karyo tidak bisa menghasilkan cukuran yang baik dan trendy.
Terbukti sampai sekarang masih banyak sekali pelanggan yang cukur disitu dari anak-anak sampai orang dewasa. Setiap harinya pangkas rambut karyo kedatangan pelanggan sebanyak 20 orang. Tarifnya cukup terjangkau hanya sebesar Rp10.000 tiap cukur. Hal ini tentunya berbeda dengan cukur di barbershop yang tarifnya lebih mahal.
Kebetulan penulis merupakan pelanggan dari pangkas rambut karyo. Cukuran yang dihasilkan oleh pak Karyo tidak kalah dengan style cukuran dari barbershop. Setelah pelanggan meminta model potongan, Pak Karyo selalu menyarankan potongan yang lebih baik dan cocok.
Hal itu merupakan standar pelayanan yang ada di barbershop. Bahkan menurut opini penulis sendiri, potongan di pangkas rambut karyo lebih bagus dibandingkan barbershop yang ada di sekitar.
"sampai sekarang anak muda yang cukur disini ya masih banyak, orang tua juga banyak, perbandingannya separuh-separuh. Disini anak-anak atau balita juga banyak. Tiap harinya saya bisa cukur sampai 20 kepala, kalau hari minggu banyak lagi sekitar 40 sampai 50 kepala." Pak Karyo
Dilihat dari kuantitas pelanggan pangkas rambut karyo, bisa dibilang masih banyak orang-orang yang masih suka untuk cukur di tempat cukur biasa.
Salah satu alasan mengapa Pak Karyo tidak pernah kehabisan pelanggan adalah pengalaman yang didaptkan pelanggan saat cukur. Pak Karyo kerap sekali membuka obrolan dengan pelanggan yang mengalir begitu saja. Sikap friendly yang beliau punya menciptakan keakraban dengan pelanggannya. Humor receh yang beliau keluarkan menjadi bumbu di tengah obrolan.
Pengalaman serta idelisme pak karyo sebagai tukang cukur biasa masih terlihat eksistensinya di tengah-tengah banyaknya persaingan tempat cukur atau barbershop.
Entah sudah tidak mau ribet, keterbatasan modal, atau memang terlanjur nyaman dengan apa yang pak karyo kerjakan saat ini, beliau tidak sama sekali kepikiran untuk merombak pangkas rambutnya menjadi barbershop.
Dengan munculnya barbershop tidak membuat pak karyo takut atau iri atas persaingan yang terjadi. Beliau percaya bahwa setiap orang punya rezekinya masing-masing. Dari dulu hingga sekarang pangkas rambut pak pak karyo tidak pernah sepi pelanggan.
Pengalaman mencukur selama 15 tahun memang tidak bisa bohong. Walaupun di tengah-tengah banyaknya tukang cukur baru, pangkas rambut Karyo tetap menjadi favorit orang-orang untuk cukur. Yang awalnya kita befikir bahwa pangkas rambut biasa sudah ditinggakan tetapi hal itu tidak terjadi pada pangkas rambut karyo.
Pangkas rambut karyo tetap ramai pelanggan dari berbagai kalangan khususnya anak muda. Pak karyo datang ke ruko kecilnya untuk mencukur setiap hari dengan satu motivasi, yaitu kebutuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H