Mohon tunggu...
Faridatur Riskiyah
Faridatur Riskiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Universitas Brawijaya

Manusia ini dapat dihubungi melalui akun instagram miliknya dengan id : f._riski

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan dalam Dunia Patriarki

29 Desember 2022   09:46 Diperbarui: 29 Desember 2022   10:04 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: akun instagram @ma_fris

Aku lagi-lagi tidak paham dengan lelaki beserta egonya. Sejauh yang aku ketahui, perempuan diciptakan sebagai pasangan dari laki-laki, sebagai mitra yang sejajar, sebagai rekan yang hidup saling membutuhkan. Perempuan yang memiliki pendidikan tinggi selalu diasosiasikan sebagai perempuan pembangkang karena memiliki banyak ide yang dapat digunakan untuk membantah lelaki. Tetapi, ini adalah poin yang keliru.

Pendidikan adalah hak bagi setiap manusia dan manusia terdiri dari perempuan dan laki-laki. Daripada berkutat dengan pikiran dan ego yang tidak ingin disaingi oleh perempuan, alangkah baiknya jika kita memulai dengan pikiran bahwa pendidikan adalah jalan keluar atas sebuah kebodohan dan kesesatan pola pikir karena sesungguhnya budaya patriarki adalah budaya yang menyesatkan. Budaya ini sudah terlalu mengkotak-kotakkan laki-laki dan perempuan, membuat kita sangat jauh dengan konsep kesetaraan gender yang diperjuangkan oleh kaum pinggiran, salah satunya perempuan.

Namun, sayang sekali, untuk menciptakan kesetaraan gender tidaklah mudah, bukan hanya perempuan yang harus bangkit dari budaya yang merendahkan dan membelenggu dirinya, tetapi juga lelaki itu sendiri. Kesetaraan tidak tercipta dari satu sisi saja, dunia ini juga memerlukan lelaki hebat yang bisa lepas dari dunia patriarkinya sendiri.

Tentang Penulis:

Faridatur Riskiyah yang akrab disapa Riski adalah perempuan kelahiran Situbondo, 15 Februari 1999. Manusia ini dapat dihubungi lewat akun Instagram miliknya dengan id : f._riski

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun