Mohon tunggu...
Farid Fauzi
Farid Fauzi Mohon Tunggu... Swasta -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cakak Banyak dan Krisis Toleransi

17 Agustus 2018   05:52 Diperbarui: 17 Agustus 2018   06:28 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: annasindonesia.com

Sebetulnya kearifan lokal Minangkabau itu tidak hanya babaliak kasurau saja, tetapi juga tradisi balapau. Hemat Penulis, tradisi Minang itu tidak hanya babaliak ka surau tetapi juga tradisi balapau. Oleh sebab itu, menurut Penulis hidupkan kembali tradisi balapau ini, sebagai wadah untuk membentuk generasi dan masyarakat yang pandai bertolerasi, biasa berbeda pendapat, dan lapang hati dalam menyikapi perbedaan.

Khatimah

Kasih sayang dan toleransi adalah kartu identitas umat Islam, demikian perkataan K.H. Ahmad Dahlan (Kata Mutiara Toleransi, akses 02/11/2017). Oleh karenanya umat Islam umumnya dan masyarakat Minangkabau khususnya harus mengaplikasikan nilai-nilai toleransi di dalam kehidupan, dan menjauhkan diri dari sikap intoleransi dengan segala macam bentuknya, termasuk cakak banyak yang telah Penulis jelaskan di atas. Di antara upaya yang bisa dilakukan untuk membentuk masyarakat yang pandai bertoleransi adalah dengan membangun generasi yang paham dan terbiasa dengan sikap toleransi tersebut.

Oleh sebab itu, untuk membentuk generasi yang pandai bertoleransi, langkah paling efektif adalah melalui eduksi atau pendidikan. Pendidikan yang dimaksud bukan hanya pendidikan yang berkutat dengan diktat semata, tetapi pendidikan melalui pembiasaan, Penulis menawarkan pendidikan tersebut melalaui tiga lini, pertama membentuk generasi toleran di lingkungan keluarga, kedua membentuk generasi toleran di lingkungan pendidikan formal, dan ketiga mendidik generasi dan masyarakat toleran melalui kearifan lokal Minangkabau, seperti mengamalkan petatah-petitih tentang toleransi, dan kebiasaan balapau sebagai wadah pembentukan pribadi yang toleran. Akhirul kalam, jika edukasi pembiasaan bersikap toleransi di tiga lini tersebut dapat dimaksimalkan, maka usaha tidak akan pernah menghianati hasil, insyaAllah generasi toleran akan terbentuk.

***

DAFTAR KEPUSTAKAAN 

Al-'Adnani, Abu Ibrahim ibn Sulthan, Al-Qithbiyyah hiya al-Fitnah fa 'A'rafuha, Beirut: Pdf factory, 2004
Dekadepos.com 11/02/2017
Kabarpolisi.com, 11/09/2017
Kabarsumbar.com, 21/08/2017
Kamil, Ridwan, Kata-kata Mutiara Toleransi.com, 02/10/2017
KBBI, akses 11/06/2017
Kompas, 03/04/2017
Al-Ma'luf, Luwis, Al-Munjid fi al-Lughah, Beirut: Dar al-Ihya' al-Turats al-'Araby, 1956
Metro Andalas, 22/08/2017
Al-Naisaburi, Abu al-Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qushairi, Shahih Muslim, Beirut: Dar al-Ihya' al-Turats al-'Araby, t.th
Shihab, M. Quraish, Tafsir al-Misbah, Tanggerang: Lentera Hati, 2008

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun