Sebelum kami mengakhiri kunjungan di tempat ini, kami sempat bersilaturahmi dengan penduduk sambil duduk lesehan di rumah salah satu penduduk untuk menikmati makanan local. Kami berbincang tentang apa yang dapat dilakukan oleh semua yang hadir, namun sayangnya ketika kami tiba di Jakarta dan ingin menindaklanjuti lebih jauh, ada hal yang tidak dapat disepakati karena adanya keterbatasan dari kedua belah pihak. Jadi cerita perjalanan ini berakhir sampai di sini.
Sangat diperlukan penataan, bimbingan dan pendampingan serta dana yang berkesinambungan untuk menjadikan desa yang cantik dan penduduknya yang ramah, menjadi daerah tujuan wisata yang menarik wisatawan, bukan hanya sebagai tempat persinggahan untuk membeli telur asin dan bawang merah saja. Saya membayangkan desa yang terjaga keasriannya dan memberikan rumah sejahtra lahir batin buat penduduknya, mungkin dapat diwujudkan melalui desa wisata?
Kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, semua stake holders serta masyarakat secara berkesinambungan akan meningkatkan ekonomi masyarakat yang di tahun 2019 menempati peringkat atas "masyarakat miskin di Jawa Tengah."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H