Beruntung kenalan kami, Bung Bey yang bertugas sebagai anggota SAR di Neira saat itu, membawa kami mampir ke Hotel Maulana, hotel warisan alm. Bapak Des Alwi yang sekarang dikelola oleh cucu-cucu nya.Â
Hotel itu masih menyimpan kejayaan pada masanya. Saat kami tiba di sana, mereka juga bersiap menjadi tuan rumah untuk berlabuh dan menginapnya awak kapal-kapal layar dari Darwin menuju Banda dan Raja Ampat.Â
Usai sudah perjalanan kami di Neira dalam kesempatan kali ini. Saat saya menulis artikel ini sudah 3 tahun berlalu, ada rasa rindu kembali ke sana, ke tempat yang pernah menjadi bagian dari sejarah panjang bangsa dan negara Indonesia.Â
Semoga tulisan ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk berkontribusi dan melestarikan sejarah Indonesia, membangun bangsa dan negara Indonesia khususnya bagi penduduk di Kepulauan Banda termasuk di Neira dan Pulau Hatta.Â
Pemerintah semata tentu tidak mampu, perlu kerjasama dengan penduduk dan semua pemangku kepentingan untuk bergandeng tangan tanpa adanya kepentingan pribadi atau golongan tapi bersatu dalam damai demi kehidupan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa.Â
Salam damai sejahtra dan merdeka !!!