Mohon tunggu...
Farianty Gunawan
Farianty Gunawan Mohon Tunggu... Lainnya - Smart Traveller, Travel Consultant, Christian-Holyland Expert, Happy Baking Learner,

A wife for best husband and a mother of wonderful best two grown up daugther and son. Being in Travel Industry since 1992. Love to learn the new right things. Pray first and do the best

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Saksi Bisu Kejayaan Masa Lalu, Lebih Jauh di Banda Neira

3 April 2021   13:00 Diperbarui: 7 April 2021   03:32 1339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di dermaga Penginapan Bintang Laut ini kami mendarat ketika tiba dari Rozengain "Hatta" Island. Sumber : koleksi pribadi

Malam mulai merayap. Sumber : koleksi pribadi
Malam mulai merayap. Sumber : koleksi pribadi

Beruntung kenalan kami, Bung Bey yang bertugas sebagai anggota SAR di Neira saat itu, membawa kami mampir ke Hotel Maulana, hotel warisan alm. Bapak Des Alwi yang sekarang dikelola oleh cucu-cucu nya. 

Hotel itu masih menyimpan kejayaan pada masanya. Saat kami tiba di sana, mereka juga bersiap menjadi tuan rumah untuk berlabuh dan menginapnya awak kapal-kapal layar dari Darwin menuju Banda dan Raja Ampat. 

Spanduk menyambut tamu kapal-kapal layar internasional. Sumber : koleksi pribadi
Spanduk menyambut tamu kapal-kapal layar internasional. Sumber : koleksi pribadi

Bersama salah Ibu Mita, salah satu cucu alm. Bapak Des Alwi yang mengelola Hotel Maulana. Sumber : koleksi pribadi
Bersama salah Ibu Mita, salah satu cucu alm. Bapak Des Alwi yang mengelola Hotel Maulana. Sumber : koleksi pribadi

Kursi santai dengan penyangga kaki metode jaman kejayaan Hotel Maulana. Sumber : koleksi pribadi
Kursi santai dengan penyangga kaki metode jaman kejayaan Hotel Maulana. Sumber : koleksi pribadi

Lukisan wajah alm. Lady Di yang diserahkan langsung oleh Lady Di ke tangan alm. Bapak Des Alwi. Sumber : koleks
Lukisan wajah alm. Lady Di yang diserahkan langsung oleh Lady Di ke tangan alm. Bapak Des Alwi. Sumber : koleks

Usai sudah perjalanan kami di Neira dalam kesempatan kali ini. Saat saya menulis artikel ini sudah 3 tahun berlalu, ada rasa rindu kembali ke sana, ke tempat yang pernah menjadi bagian dari sejarah panjang bangsa dan negara Indonesia. 

Semoga tulisan ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk berkontribusi dan melestarikan sejarah Indonesia, membangun bangsa dan negara Indonesia khususnya bagi penduduk di Kepulauan Banda termasuk di Neira dan Pulau Hatta. 

Pemerintah semata tentu tidak mampu, perlu kerjasama dengan penduduk dan semua pemangku kepentingan untuk bergandeng tangan tanpa adanya kepentingan pribadi atau golongan tapi bersatu dalam damai demi kehidupan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa. 

Salam damai sejahtra dan merdeka !!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun