karena masyarakat madani adalah sebuah sistem sosial yang tumbuh berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi, berkeadaban, keadilan, egaliter, dan juga prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat.
Terlepas dari pesan perkaderan diatas, cukup banyak banyak ruang-ruang diskusi maupun seminar berbasis online yang telah diadakan. Pengembangan proses pembinaan kader melalui media digital memberikan kemudahan bagi setiap kader dalam mengakses berbagai kegiatan dan ilmu yang disampaikan.
Ini merupakan sebuah langkah yang inovatif agar proses perkaderan yang ada dalam himpunan tetap berjalan dengan baik dan mengikuti regulasi yang berlaku.
Walaupun dalam keadaan pandemi, pembinaan terhadap kader harus tetap di optimalkan. Karenanya merupakan kebutuhan yang mendasar dalam sebuah organisasi untuk mempersiapkan generasi penerus yang mampu menjadi tulang punggung organisasi. Meskipun sejauh ini memang belum maksimal dalam pengaplikasiannya dan terdapat berbagai macam kendala.Â
Karena pada dasarnya proses perkaderan bukan hanya sebatas jenjang training yang ada di HMI, melainkan pengembangan potensi yang ada di dalam diri setiap kader. karena sejatinya proses perkaderan adalah pembentukan menuju insan kamil.Â
Suatu kelaziman apabila perkaderan HMI dilakukan penyegaran sebagaimana tuntutan zaman, terlebih di tengah wabah COVID-19 yang mengharuskan kita agar tetap menjaga jarak dan meminimalisir kegiatan di tempat keramaian.Â
Merujuk pada pedoman perkaderan, HMI menggunakan pendekatan sistematik dalam menjalankan fungsinya sebagai organisasi kader dan seluruh proses perkaderannya. Sebagaimana tertuang dalam pasal 8 Anggaran Dasar, HMI berfungsi sebagai organisasi kader.
Karenanya kader memiliki arti dan kedudukan yang khusus sebagai sekelompok orang direkrut, berproses dan dibina secara khusus dan terus menerus untuk menunaikan tujuan organisasi.Â
Perkaderan HMI adalah sistem yang mengatur tentang kader dalam proses/rangkaian latihan guna menjadi tulang punggung organisasi.
Lalu, Â bisakah proses/rangkaian latihan formal diadakan secara daring?Â
Tentu saja bisa, semua keputusan tergantung kepada kebutuhan dan kesanggupan setiap komisariat maupun cabang. Dalam hal ini Basic Training (Latihan Kader-I) dan Intermediate Training (Latihan Kader-II). Dengan mekanisme pelatihan yang disederhanakan namun tetap dengan kerangka acuan dan panduan dari Instruktur.