Mohon tunggu...
Farhan Setiawan
Farhan Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam KK 23

Saya pribadi yang kreatif, bertanggung jawab, dan suka mengeksplor hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini: Dampak dan Efektivitas Penggunaan Media Sosial sebagai Media Komunikasi Politik dalam Membentuk Opini Publik

12 Juni 2024   01:01 Diperbarui: 12 Juni 2024   01:13 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran Komunikasi Politik

Komunikasi Politik merupakan elemen penting yang harus ada dalam kehidupan demokratis. Karena peran tersebut dapat membangun citra aktor politik di mata masyarakat,berperan dalam menyampaikan pesan informasi dari pemerintah kepada masyarakat,dapat menyuarakan, mengekspresikan dari pandangan, kritik dalam kebijakan publik dan mempengaruhi sikap serta tindakan dalam pengambilan keputusan.

Pada era digital ini, dimana berbagai macam informasi dapat menyebar secara cepat dan luas jangkauannya, peran pada komunikasi politik menjadi signifikan dan kompleks . Dalam kolom opini, saya akan membahas pentingnya efektivitas komunikasi politik disertai contoh kasus yang relevan untuk menggambarkan dampaknya. 

Efektivitas Komunikasi Politik

Efektivitas komunikasi politik ini harus bisa memastikan segala macam informasi mengenai kebijakan dan keputusan pemerintah dapat tersampaikan kepada masyarakat, agar bisa memahami tindakan, lalu menilai apakah sesuai dengan kepentingan masyarakat.

Pemimpin politik harus transparansi sebagai kunci untuk akuntabilitas dan dapat dimintai pertanggungjawaban atas tindakan maupun keputusan mereka.

Opini Publik dalam Konteks Politik

Peran penting opini publik pada proses politik yang dapat mempengaruhi keputusan, kebijakan dan arah politik pada suatu negara. Opini publik dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk informasi yang diterima dari media massa, pengalaman diri sendiri, dan interaksi dengan orang lain.

Dalam konteks komunikasi politik, memahami opini publik menjadi kunci untuk merancang strategi komunikasi yang efektif. Para aktor politik perlu memahami tren dan pola pikir yang ada di masyarakat agar dapat menyampaikan pesan politik mereka dengan lebih tepat sasaran.

Dampak Dinamika Komunikasi Politik terhadap Opini Publik

Opini publik dapat dengan mudah dipengaruhi oleh narasi yang disebarkan secara viral di media sosial, bahkan jika informasi tersebut tidak akurat atau tendensius. Media sosial memungkinkan opini-opini yang beragam untuk dipertukarkan dengan cepat, namun juga meningkatkan polarisasi dan konflik politik.

Di era informasi digital tantangan terbesar yang harus dihadapi ialah penyebaran disinformasi dan Hoax (UU ITE dalam 28 ayat (3) yang berbunyi "Setiap Orang dengan sengaja menyebarkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang diketahuinya memuat pemberitahuan bohong yang menimbulkan kerusuhan di masyarakat".

Namun faktanya, dalam realitas yang terjadi di lapangan masih sering terjadi penyebaran informasi palsu (hoax).

Opini publik yang dibentuk melalui interaksi online juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi kebijakan publik yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Media Sosial sebagai Saluran Komunikasi Politik

Sarana komunikasi massa yang paling banyak digunakan oleh khalayak adalah media sosial. Media sosial adalah situs yang mampu menghubungkan seseorang dengan orang lain, berbagi informasi maupun berkomunikasi dengan pihak lain melalui dunia maya.

Sebab dengan menggunakan media sosial yang tidak mengenal waktu dan ruang, sosialisasi politik dan partisipasi politik dapat dilakukan dan diterima oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.

Dalam bidang politik memberikan keuntungan sebab menjadi faktor terwujudnya keterbukaan dan transparansi dalam proses perpolitikan. 

Terdapat dua jenis dalam komunikasi massa tatap muka yaitu aktor politik melakukan komunikasi secara langsung di tempat dengan publik, dan komunikasi yang menggunakan  pernatarasa,  perantara  itu  misalnya  media  sosial,  dan  alat  komunikasi lainnya.

Seseorang dapat memperoleh informasi, lalu membagikan informasi kepada pihak lain secara cepat dengan menggunakan media sosial, termasuk untuk memanfaatkan media sosial dalam kegiatan politik atau kampanye politik.

Pesan-pesan politik yang disampaikan seorang kandidat melalui media sosial dapat memberikan pengaruh kepada khalayak yang bisa jadi menimbulkan sikap politik yang positif atau negatif terhadap khalayak.

Ditentukan oleh sejauh mana seorang kandidat atau komunikator politiknya dapat mengemas proses penyampaian pesan dengan baik dan efektif. Apabila proses penyampaian pesan tersebut tidak sesuai dengan harapan khalayak, maka hasilnya mungkin saja tidak sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Studi Kasus: Komunikasi Politik di Indonesia

1. Anies Baswedan melalui penggunaan media sosial dalam membentuk opini publik menjelang pemilihan presiden 2024

Pemberitaan  politik  serta postingan  di  media  sosial  Anies  Baswedan sekarang  banyak  mengacu  pada  pemberitaan  tentang  kinerja  dan  kunjungan  yang digunakan  untuk  meningkatkan  elektabilitasnya. Media sosial dapat membuktikan bahwa apapun  yang  diberitakan  dan  disiarkan  oleh  media  dapat  mempengaruhi  pola  pikir masyarakat.

2.kasus kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama pandemi

Pemerintah pusat perlu menyampaikan kebijakan dengan jelas kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk memastikan penerapan yang konsisten dan efektif. Ini membantu mengurangi kebingungan dan memastikan bahwa masyarakat mematuhi peraturan yang ada. Ketika komunikasi tidak efektif, seperti yang terlihat pada awal penerapan PSBB, kebingungan dan ketidakpatuhan dapat terjadi, yang pada akhirnya merugikan upaya penanganan pandemi.

PENUTUP 

Sebagai bagian dari komunikasi massa, media sosial merupakan bagian penting sebagai saluran komunikasi politik. Dengan menggunakan media sosial, seorang komunikator politik dapat menyampaikan pesan-pesan politik kepada khalayak secara cepat, mudah dan tepat. Ia dapat memperkenalkan agenda maupun program politik, serta dapat merubah dan menentukan sikap perilaku politik khalayak.

Dalam menggunakan media sosial sebagai saluran komunikasi politik, harus menggunakan strategi dan kerja-kerja politik yang profesional dan terukur.

Pihak komunikasi politik perlu mengenal khalayak secara cermat sehingga dapat mengetahui keperluan mereka. Dengan demikian pesan-pesan yang akan disampaikan kepada khalayak sudah dapat dipastikan akan dapat memberikan pengaruh yang positif.

Pendapat Penulis

Berdasarkan  hasil dan analisis  penulis mengenai  komunikasi  politik dalam  membentuk   opini   publik   melalui   media   sosial,   penulis menyimpulkan bahwa  media  sosial  sangat  penting dalam  kehidupan  politik, berperan sebagai penghubung antara  masyarakat dengan tokoh politik serta mengambil peluang tersebut untuk meningkatkan   elektabilitas. 

Adapun  saran sebagai  publik,  kita  harus memberi  opini  yang lebih kritis dan sesuai kenyataan. Tidak hanya sekedar memberikan komentar positif, tetapi kita juga harus memberi saran dan pendapat walaupun bersifat  negatif,  hal tersebut agar para aktor publik  mengetahui bagaimana  kondisi masyarakat dilapangan.

Sehingga  kita dapat  memberi  masukan kepada  aktor publik mengevaluasi program kerja mereka selanjutnya. Dengan  semakin banyaknya  aktor  politik  yang berkampanye  melalui  media  sosial  kita dapat memfilter aktor politik mana  yang memang  kerja nyata dan mana  yang  hanya  untuk  cari  muka saja,  jika  kita  mengetahui  perbedaan tersebut maka kita bisa mengetahui aktor politik mana yang pantas kita pilih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun