Di era informasi digital tantangan terbesar yang harus dihadapi ialah penyebaran disinformasi dan Hoax (UU ITE dalam 28 ayat (3) yang berbunyi "Setiap Orang dengan sengaja menyebarkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang diketahuinya memuat pemberitahuan bohong yang menimbulkan kerusuhan di masyarakat".
Namun faktanya, dalam realitas yang terjadi di lapangan masih sering terjadi penyebaran informasi palsu (hoax).
Opini publik yang dibentuk melalui interaksi online juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi kebijakan publik yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Media Sosial sebagai Saluran Komunikasi Politik
Sarana komunikasi massa yang paling banyak digunakan oleh khalayak adalah media sosial. Media sosial adalah situs yang mampu menghubungkan seseorang dengan orang lain, berbagi informasi maupun berkomunikasi dengan pihak lain melalui dunia maya.
Sebab dengan menggunakan media sosial yang tidak mengenal waktu dan ruang, sosialisasi politik dan partisipasi politik dapat dilakukan dan diterima oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.
Dalam bidang politik memberikan keuntungan sebab menjadi faktor terwujudnya keterbukaan dan transparansi dalam proses perpolitikan.Â
Terdapat dua jenis dalam komunikasi massa tatap muka yaitu aktor politik melakukan komunikasi secara langsung di tempat dengan publik, dan komunikasi yang menggunakan  pernatarasa,  perantara  itu  misalnya  media  sosial,  dan  alat  komunikasi lainnya.
Seseorang dapat memperoleh informasi, lalu membagikan informasi kepada pihak lain secara cepat dengan menggunakan media sosial, termasuk untuk memanfaatkan media sosial dalam kegiatan politik atau kampanye politik.
Pesan-pesan politik yang disampaikan seorang kandidat melalui media sosial dapat memberikan pengaruh kepada khalayak yang bisa jadi menimbulkan sikap politik yang positif atau negatif terhadap khalayak.
Ditentukan oleh sejauh mana seorang kandidat atau komunikator politiknya dapat mengemas proses penyampaian pesan dengan baik dan efektif. Apabila proses penyampaian pesan tersebut tidak sesuai dengan harapan khalayak, maka hasilnya mungkin saja tidak sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.