Mohon tunggu...
Farhan Mustafid
Farhan Mustafid Mohon Tunggu... Penulis - penulis

"Ke-Aku-an" Ini perkara baju, tapi ketelanjangan "diri" yang begitu Sunyi dalam riuh-riuh realitas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tulisan Jaman Kuliah dan Setelah Itu

29 Juli 2023   18:11 Diperbarui: 29 Juli 2023   18:35 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar:Instagram/Farhanmustafid

Esok, tiba kau mencariku.

7. Malam hari yang singkat.

Sepulang ngampus sore.
Aku dan Bogor.
Hujan, tentunya.
Tiba tiba intuisi,
Kamu dimana.
Dirumah.
Dijalan, sunyi.
Dan kue,
Binar wajahmu.
Dan Salim padaku,
Berhenti, diam, sungguh,
Aku pulangnya,
Masuk dulu,
Engga,
Hati-hati,katamu.

8. Hati hati dengan bola matamu.

Hidung,
Rindu.

9. Mataram dan kamu.

Laki laki dingin itu bertemu dengan gadis pemikir.
Duduk bersama teman teman. Sialnya berhadapan denganmu.
Setelah rapat itu selesai.
Kamu bertanya, tinggal dimana?
Jurusan apa?
Aku pun bertanya balik?
Asyiknya kamu aqidah filsafat. Alumni Gontor pula,
Lanjut panjang, laki laki dingin itu flu dan pilek, sambil ingusya mengucur.
"Kamarku no blablabla"
Kalau butuh obat ketuk saja, katamu.
Aku "iya"

Barangkali, aku kikuk, dan Mataram, sungguh menyenangkan!

10. Sungguh Tidak mengerti

Menangis tapi itu seperti hujan.
Nanti reda.
Mungkin kamu tidak mengerti.
Aku juga tidak mengerti.

11. Albert Farmus
Dia yang dapat berjalan adalah yang tidak perlu pergi ke mana-mana untuk mencari apa yang akan membuatnya sukacita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun