Esok, tiba kau mencariku.
7. Malam hari yang singkat.
Sepulang ngampus sore.
Aku dan Bogor.
Hujan, tentunya.
Tiba tiba intuisi,
Kamu dimana.
Dirumah.
Dijalan, sunyi.
Dan kue,
Binar wajahmu.
Dan Salim padaku,
Berhenti, diam, sungguh,
Aku pulangnya,
Masuk dulu,
Engga,
Hati-hati,katamu.
8. Hati hati dengan bola matamu.
Hidung,
Rindu.
9. Mataram dan kamu.
Laki laki dingin itu bertemu dengan gadis pemikir.
Duduk bersama teman teman. Sialnya berhadapan denganmu.
Setelah rapat itu selesai.
Kamu bertanya, tinggal dimana?
Jurusan apa?
Aku pun bertanya balik?
Asyiknya kamu aqidah filsafat. Alumni Gontor pula,
Lanjut panjang, laki laki dingin itu flu dan pilek, sambil ingusya mengucur.
"Kamarku no blablabla"
Kalau butuh obat ketuk saja, katamu.
Aku "iya"
Barangkali, aku kikuk, dan Mataram, sungguh menyenangkan!
10. Sungguh Tidak mengerti
Menangis tapi itu seperti hujan.
Nanti reda.
Mungkin kamu tidak mengerti.
Aku juga tidak mengerti.
11. Albert Farmus
Dia yang dapat berjalan adalah yang tidak perlu pergi ke mana-mana untuk mencari apa yang akan membuatnya sukacita