Mohon tunggu...
Farhan Firdaus
Farhan Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya senang mencoba hal baru dan banyak mencari pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kualitas Pelayanan pada Kepuasan Pelanggan di Restoran Dapur Amih Jati Handap

26 Juni 2024   17:42 Diperbarui: 26 Juni 2024   17:49 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merupakan tingkat kesesuaian antara kinerja jasa yang diharapkan oleh konsumen dengan yang dirasakan oleh konsumen.

Minat Berkunjung Kembali

Hal ini berkaitan dengan kesediaan konsumen untuk berkunjung kembali atau melakukan pemakaian ulang terhadap jasa terkait.

  • Kesediaan Merekomendasi
  • Merupakan kesediaan konsumen untuk merekomendasikan jasa yang telah dirasakan kepada teman atau keluarga.
  •             Menurut Kotler dan Keller dalam Priansa, (2018) Menyatakan bahwa kepuasan konsumen atau pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang diperkirakan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan. Kepuasan pelanggan dapat dirasakan setelah pelanggan membandingkan pengalaman mereka dalam melakukan pembelian barang/jasa dari penjual atau penyedia barang/jasa dengan harapan dari pembeli itu sendiri. Harapan tersebut terbentuk melalui pengalaman pertama mereka dalam membeli suatu barang/jasa,  komentar teman dan kenalan, serta janji dan informasi pemasar dan pesaingnya. Pemasar yang ingin unggul dalam persaingan tentu harus memperhatikan harapan pelanggan serta kepuasan pelanggannya. Reaksi pelanggan ketika kebutuhannya  terpenuhi adalah kepuasan. Ini adalah evaluasi bahwa aspek tertentu dari suatu barang atau jasa, atau barang atau jasa itu sendiri, menawarkan tingkat kenyamanan tertentu dalam kaitannya dengan pemenuhan suatu kebutuhan, baik kebutuhan tersebut dipenuhi untuk kepuasan pelanggan atau tidak.
  •             Hubungan kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan Secara umum kepuasan pelanggan merupakan perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan Kotler (2014:150). Tentu saja pelanggan akan  merasa kecewa apabila kinerja produk tidak sesuai dengan harapannya dan bila harapan yang ditetapkan terlalu rendah, maka pelanggan tersebut akan merasa tidak puas, namun apabila kinerja sesuai bahkan melampaui harapan, pelanggan akan merasa puas. Beberapa studi membenarkan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap loyalitas karena itulah, pelanggan yang merasa puas dengan pengalamannya menggunakan jasa suatu pelayanan cenderung akan memiliki loyalitas dan menganggap pelayanan tersebut sebagai preferensi utamanya. Bukti dalam studi tentang citra memiliki pengaruh yang kuat terhadap atribut-atribut loyalitas semisal keinginan untuk merekomedasikan restoran tersebut ke pihak lain (Nguyen & LeBlanc, 1998), keinginan untuk datang ke restoran tersebut. Oleh karena itu kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan adalah perasaan senang, puas dengan pelayanan dikarenakan sesuai dengan apa yang pelanggan harapkan.
  • Kualitas Pelayanan

Menurut Fandy Tjiptono (2017: 180) mendefinisikan kualitas pelayanan atau kualitas jasa sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Sedangkan menurut Parasuraman dalam Arni Purwani dan Rahma Wahdiniwaty (2017:65) menyebutkan bahwa kualitas pelayanan adalah perbandingan antara layanan yang  dirasakan (persepsi) pelanggan dengan Kualitas pelayanan yang diharapkan pelanggan.

Menurut Leon G Schiffman (2015: 139) menyatakan bahwa lebih sulit bagi konsumen untuk mengevaluasi Kualitas pelayanan dari pada kualitas produk. Ini benar karena karakteristik khusus layanan tertentu: mereka tidak berwujud, mereka berupa variabel, mereka mudah rusak karena harus mempertahankan reputasi, dan mereka secara bersamaan diproduksi dan dikonsumsi. maka dapat diambil bahwa kualitas pelayanan adalah perbandingan layanan jasa yang berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses yang diberikan oleh produsen untuk memenuhi harapan konsumen.

Indikator kualitas pelayanan menurut Kotler dalam Arni Purwani dan Rahma Wahdiniwaty (2017: 65) adalah sebagai berikut:

  • Reliability, kemampuan untuk melakukan layanan yang dapat diandalkan dan akurat.
  • Responsiveness, kesediaan untuk membantu pelanggan dan memberikan layanan yang cepat.
  • Assurances, pengetahuan dan kesopanan karyawan dan kemampuan mereka untuk menjamin mutu sehingga peserta percaya dan yakin.
  • Empathy, perhatian individual terhadap pelanggan.
  • Tangibles, penampilan fasilitas fisik, peralatan, sarana dan prasarana.

Sementara menurut Parasuraman dalam Etta Mamang Sangadji (2013:100) menyatakan bahwa lima indikator kualitas jasa atau layanan adalah:

  • Kendala (reliability), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat (accurately) dan kemampuan untuk dipercaya (dependably), terutama memberikan  jasa secara tepat waktu (on time), dengan cara yang sama sesuai dengan jadwal yang telah di janjikan, dan tanpa melakukan kesalahan.
  • Daya tanggap (responsiveness), yaitu kemauan atau keinginan  para karyawan untuk membantu memberikan jasa yang dibutuhkan                      konsumen
  • Jaminan (assurances), meliputi pengatahuan, kemampuan, keramahan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya dari kontak personal untuk menghilangkan sifat keragu-raguan konsumen dan    membuat mereka merasa terbebas dari bahaya dan risiko.
  • Produk fisik (tangible), tersedianya fasilitas fisik, perlengkapan dan                       saran komunikasi, dan lain-lain yang bisa dan harus ada dalam  proses jasa

  Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Berdasarkan teori dari Ali Hasan (2008: 72) menyatakan bahwa perusahaan yang menerapkan program kepuasan pelanggan harus memiliki produk yang berkualitas baik dan layanan prima. Berdasarkan teori dari John C Mowen (2001: 89) menyatakan bahwa penilaian kinerja ini ternyata sangat erat hubungan nya dengan penilaian kualitas pelayanan. Konsumen membandingkan persepsi mereka atas kualitas pelayanan setelah menggunakan pelayanan tersebut sesuai dengan ekspektasi kinerja terhadap para pelanggan. Tergantung pada bagaimana kinerja aktual dibandingkan dengan kinerja yang diharapkan, mereka akan mengalami emosi yang positif, negatif atau netral. Tanggapan emosional ini bertindak sebagai masukan atau input dalam persepsi kepuasan/ ketidak puasan pelanggan.

Menurut Dita Amanah (2010:85) menyatakan bahwa harga dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Menurut Shandy Widjojo P (2014:8) menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Sedangkan menurut Andi Faisal dan Jafar Basalamah (2019: 20) menyatakan bahwa secara parsial menunjukan terdapat pengaruh dari ketiga variabel bebas yaitu kualitas produk, kualitas pelayanan dan CRM terhadap kepuasan peserta. Ini sejalan dengan penelitian dari Resty Avita Haryanto (2013: 1473) menyatakan bahwa kualitas produk secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan. Menurut penelitian dari Winarni Saftarya (2015:109) menyatakan  bahwa kualitas produk dan Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

Pengertian Kepuasan Pelanggan Menurut Kotler dan Armstrong dalam Eni Sudjiani (2019:127) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan konsumen dengan membandingkan harapan yang dimiliki dengan realita atau hasil yang sebenarnya. Menurut Engel dalam Ali Hasan (2008: 56) menyatakan bahwa kepuasan   pelanggan merupakan suatu konsep evaluasi dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan  ketidak puasan timbul apabila hasil tidak memenuhi harapan. Sedangkan menurut Menurut Fandy Tjiptono dalam Rida farida (2016: 39) menyatakan bahwa kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi terhadap kinerja (hasil) suatu produk dengan harapan.

Indikator Kepuasan Pelanggan Menurut Ali Hasan (2008:70) menyatakan bahwa indikator yang sebagai determinasi kepuasan pelanggan pada produk jasa (intangible product) yaitu:

  • Serviciability, yaitu tingkat kemudahan dan kecepatan pelayanan
  • Accessibility, yaitu letak yang mudah di akses
  • Communication, kemampuan berkomunikasi dengan bahasa konsumen
  • Competence, tingkat keterampilan menyelesaikan masalah
  • Courtesy, sikap sopan dan bersahabat dengan konsumen
  • Reliability, kemampuan mewujudkan pelayanan sesuai promosi
  • Security, keamanan, keterjaminan dan legalitas
  • Tangibles, wujud fisik, gedung, peralatan-peralatan Understanding customer, pemahaman kebutuhan dan keinginan pelanggan.
  •            Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Berdasarkan teori dari Fandy Tjiptono (2015: 11) menyatakan bahwa pada hakikatnya kepuasan pelanggan merupakan strategi jangka panjang, karena dibutuhkan waktu cukup lama sebelum bisa membangun dan mendapatkan reputasi   dengan dasar kualitas pelayanan prima, dan kerap kali juga di tuntut  investasi besar pada serangkaian aktivitas yang ditujukan untuk kesenangan  pelanggan saat ini dan masa depan. Sedangkan teori dari Ali Hasan (2008: 66) menyatakan bahwa surplus konsumen dengan konsep kepuasan pelanggan, mempertimbangkan faktor harga dan kuantitas, kualitas dan pelayanan. Berdasarkan teori dari Ali Hasan (2008: 72) menyatakan bahwa biasanya perusahaan yang tingkat kepuasan pelanggannya tinggi menyediakan tingkat layanan pelanggan yang tinggi pula. Untuk menciptakan kepuasan pelanggan, diperlukan dukungan dari semua sumber daya organisasi, serta tanggung jawab penuh pimpinan tingkat korporat. Karyawan sebagai garis terdepan menjadi ujung tombak perusahaan yang berinteraksi langsung dengan pelanggan dan berkewajiban memberikan pelayanan kepada pelanggan, yaitu memuaskan pelanggan.
  •            Menurut Eni Sudjiani (2019:123) menyatakan bahwa kualitas pelayanan sangat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Heldalina dan M Riza Firdaus (2018:238), di mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel service quality (kualitas pelayanan) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Menurut Goesth dan Davis (2019) mendefinisikan kualitas pelayanan merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk jasa, manusia, proses, lingkungan yang mampu memenuhi dan atau melebihi harapan konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun