Mohon tunggu...
Fardan Mubtasir
Fardan Mubtasir Mohon Tunggu... Guru - Human, Culture, and Society

Seseorang yang sedang belajar menjadi manusia dan belajar berbagi coretan-coretan sederhana yang bisa berdampak positif terhadap sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sistem Pfand, Salah Satu Cara dalam Mengatasi Sampah Botol Plastik

16 Oktober 2024   07:30 Diperbarui: 16 Oktober 2024   18:30 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem Pfand secara umum adalah hal yang baik, tetapi orang-orang yang berjalan di sekitar dan mengumpulkan botol bukanlah pengganti kesejahteraan sosial. Terlepas dari pro dan kontranya, para pengumpul Pfand telah memberikan kontribusi terhadap tingginya angka daur ulang. Mengingat tingginya angka daur ulang tersebut, ada baiknya wadah minuman di Indonesia bisa diberikan nilai untuk menarik minat mendaur ulang masyarakat luas.

Penerapan sistem Pfand merupakan salah satu langkah dalam mengurangi jumlah limbah botol plastik yang ada. Memang tidak mudah menerapkan sistem Pfand di Indonesia seperti yang telah diberlakukan oleh beberapa negara di Eropa salah satunya Jerman, karena kebijakan ini kemudian masuk menjadi isu hangat di ranah politik, pasalnya dengan penerapan sistem deposit dianggap meningkatkan biaya investasi dari para vendor dan pengecer.

Di sisi lain akan penerapannya, sistem Pfand dapat dijadikan sebagai ancaman bagi industri yang tengah berjuang untuk memenuhi target wadah minuman yang dapat digunakan kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun