Mohon tunggu...
Fardan Mubtasir
Fardan Mubtasir Mohon Tunggu... Guru - Human, Culture, and Society

Seseorang yang sedang belajar menjadi manusia dan belajar berbagi coretan-coretan sederhana yang bisa berdampak positif terhadap sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sistem Pfand, Salah Satu Cara dalam Mengatasi Sampah Botol Plastik

16 Oktober 2024   07:30 Diperbarui: 16 Oktober 2024   18:30 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara sederhana Pfand bekerja bagaikan siklus. Sistem Pfand memiliki bentuk yang serupa dengan mesin ATM, diawali dengan para produsen minuman yang mengisi produk ke dalam botol atau kaleng.

Wadah-wadah pada minuman kemasan botol plastik atau kaleng kemudian dijual ke para vendor dan pengecer yang membayar deposit kepada produsen, hasil dari pembayaran deposit tadi kemudian dikenakan kepada para konsumen dalam bentuk biaya tambahan. Sistem Pfand tidak berlaku untuk semua jenis wadah botol.

Deposit hanya dikenakan pada kemasan dengan volume isi antara 0,1 hingga 3 liter dengan harga yang disematkan beragam, berdasarkan ukuran botol yang dibeli.

Mengenai harga yang lebih mahal untuk botol jenis sekali pakai bertujuan mendorong para konsumen untuk memilih produk-produk wadah minuman yang dapat digunakan kembali. Pada akhirnya, masyarakat yang memiliki wadah minuman sesuai dengan kriteria-kriteria pada sistem Pfand, maka dapat menukarkannya di toko toko terdekat yang memiliki mesin pengembalian botol.

Cara pengembaliannya pun tidak terbilang sulit, hanya dengan memasukkan satu per satu botol atau kaleng ke dalam mesin pengembalian wadah minuman yang tersedia dan kemudian mesin Pfand akan mencoba membaca barcode yang tertera pada botol plastik segel.

Sistem Pfand di Jerman merupakan program daur ulang berbasis deposit yang mendorong masyarakat untuk mendaur ulang botol plastik mereka. Khusus wadah-wadah yang bisa digunakan kembali, mesin Pfand akan menyimpannya, sedangkan untuk jenis botol sekali pakai, mesin akan langsung menghancurkannya.

Setelah mesin Pfand selesai mendaur ulang, kemudian tinggal menekan tombol di layar yang tertulis Pfandbon di area mesin, sehingga akan keluar bon atau struk hasil penjumlahan wadah minuman yang telah di daur ulang. Struk tersebut dapat ditukarkan dengan uang tunai atau membeli produk-produk di toko-toko sesuai dengan nominal yang tertera.

Penerapan dari kebijakan pemerintah Jerman menilai tempat sampah umum yang dapat ditemui di berbagai kota besar di Jerman menjadi tempat favorit bagi masyarakatnya untuk mengais rezeki. Sehingga dalam sekejap, melihat orang memeriksa isi tempat sampah atau dengan mengambil kemasan botol plastik maupun kaleng bukanlah menjadi pemandangan yang aneh.

Sistem Pfand sangat membantu masyarakat dalam mengais rezeki, di saat angka pengangguran meningkat drastis, sistem Pfand kemudian membuat para pengangguran beralih dengan memungut botol plastik untuk dikumpulkan dan ditukarkan ke dalam mesin Pfand.

Pada akhirnya, masyarakat menjadi semakin peduli akan pentingnya botol plastik untuk di daur ulang, karena botol plastik kini memiliki nilai jual bagi masyarakat.

Perkembangan teknologi juga dimanfaatkan untuk membantu para pengumpul Pfand, salah satunya adalah situs internet, aplikasinya tersedia di Google Play atau App Store di wilayah Jerman yang menawarkan bagi mereka yang ingin membuang botol untuk dapat mencari calon pengumpul dan mengatur jadwal pengambilan barangnya. Sistem Pfand telah membantu sebagian masyarakat Jerman untuk bisa bertahan hidup, meskipun demikian, kritik pun kerap kali dilontarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun